LONDON, KOMPAS.TV - Pengunduran diri Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, pada Kamis (20/10/2022) memantik pemilihan kepemimpinan lain untuk Partai Konservatif Inggris.
Perempuan bernama lengkap Mary Elizabeth Truss itu mengatakan penggantinya akan dipilih pada pekan depan.
Anggota parlemen senior Partai Konservatif Graham brady mengatakan bahwa setiap kandidat harus mendapatkan 100 nominasi dari legislator untuk dapat mencalonkan diri. Pemilihan tersebut, kata dia, akan berakhir pada Jumat (28/10/2022).
Melansir dari Associated Press, setidaknya ada lima nama calon kandidat yang dianggap paling kredibel sebagai pengganti Liz Truss, yakni mantan Kepala Departemen Keuangan Rishi Sunak, mantan Menteri Kabinet Penny Mordaunt, dan Menteri Pertahanan Ben Wallace.
Lalu, mantan Perdana Menteri Boris Johnson dan mantan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman.
Baca Juga: Liz Truss Mundur Saat Inflasi Inggris Tertinggi dalam 40 Tahun, Anak Kelaparan, Upah Pekerja Turun
Rishi Sunak (42) menempati peringkat kedua tepat di bawah Truss dalam pemilihan terakhir. Ia berhasil mengumpulkan 60.399 suara, sedangkan Truss mendapatkan 81.326 suara.
Ia keluar dari Kepala Departemen keluangan pada Juli 2022 ketika memprotes kepemimpinan Perdana Menteri sebelumnya, Boris Johnson.
Ketika pemilihan Perdana Menteri untuk menggantikan Boris, ia memosisikan diri sebagai kandidat yang menyampaikan kebenaran pahit tentang kondisi keuangan Inggris.
Ia menilai, Inggris perlu mengatasi inflasi terlebih dahulu, daripada melakukan pemotongan pajak sebagaimana yang dikampanyekan kandidat lain, termasuk Truss.
Kini, ucapannya terbukti, sebab langkah pemotongan pajak Truss yang tak didanai justru melemahkan Pound Inggris dan memicu kekacauan di pasar saham pada September 2022.
Ia telah menjadi Kepala Departemen Keuangan sejak 2020 dan mengarahkan ekonomi Inggris yang tiarap akibat pandemi Covid-19.
Banyak orang menganggapnya sebagai bintang terbit paling terang dari Partai Konservatif. Namun, tahun lalu ia menghadapi kritikan keras karena dinilai lambat menanggapi krisi biaya di Inggris.
Penny Mordaunt (49) berada di urutan ketiga setelah Sunak dan Truss dalam pemilihan terakhir.
Ia merupakan mantan Menteri Perdagangan Internasional yang populer di kalangan anggota parlemen Konservatif.
Meski tak banyak dikenal publik Inggris, ia berperan penting dalam kampanye Pro-Brexit. Ia juga merupakan perempuan pertama yang menjadi Menteri Pertahanan Inggris pada 2019.
Sumber : Kompas TV/AP Newsroom
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.