JAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E tidak mengajukan eksepsi atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang mengancamnya dengan Pasal 340 KUHP.
Bharada E yang menyerahkan proses hukum dirinya kepada penasihat hukum merasa dakwaan JPU sudah cermat.
“Pendapat kami terkait dengan dakwaan yang sudah disampaikan oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) ada beberapa catatan dari kami tim penasihat hukum, tetapi kami melihat di sini dakwaannya sudah cermat, sudah tepat,” ucap Ronny Talapessy, penasihat hukum Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).
“Dan nanti mungkin kami pikir bahwa kami akan sampaikan di pembuktian, jadi kami putuskan untuk tidak mengajukan eksepsi.”
Lebih lanjut, Ronny mengatakan, mengacu pada azas peradilan agar cepat, pihaknya memohon kepada hakim melalui JPU untuk menghadirkan saksi Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma’ruf.
Baca Juga: Bharada E: Saya Hanya Anggota, Tidak Mampu Menolak Perintah Jenderal
“Sesuai dengan azas peradilan cepat kami mohon waktunya tiga hari ke depan, kami bermohon terima kasih yang mulia,” ujar Ronny Talapessy.
Merespons permintaan Ronny Talapessy, Hakim Wahyu Iman Santoso mengatakan pemanggilan saksi-saksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kita periksa saksi semua dari awal,” jawab Hakim Wahyu.
Lalu, Hakim Wahyu kepada JPU pun mengatakan untuk persidangan Bharada E pekan depan akan dihadirkan 12 orang saksi.
Antara lain, Kamaruddin Simanjuntak, Samuel Hutabarat, Rosti Simanjuntak, Mahareza Rizky, Yuni Artika Hutabarat, Devianita Hutabarat, Novita Sarina Dea, Rohani Simanjuntak, Sangga Parulian, Roslin Emika Simanjuntak, Indra Mantau Pasaribu, dan terakhir Vera Mareta Simanjuntak.
Baca Juga: Bharada E dengan Suara Bergetar Sampaikan Belasungkawa dan Permohonan Maaf ke Keluarga Brigadir J
“Tolong dihadirkan ke persidangan, mengingat jarak dan waktu kami memberikan keleluasaan pada Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk diperiksa sesuai dengan Perma tentang Covid, jadi bisa zoom, apakah mereka mau dihadirkan di sini atau di Jambi,” kata Hakim Wahyu.
“Silahkan berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Jambi dan kami akan bersurat kepada Ketua Pengadilan Negeri Jambi agar mereka menyediakan tempat dan ruang, sehingga mereka tidak perlu datang kesini tapi kita bisa periksa melalui zoom.”
Merespons permintaan Hakim Wahyu, JPU menyatakan bersedia untuk menghadirkan 12 saksi yang merupakan keluarga dan kekasih Brigadir J.
“Siap, bisa majelis,” jawab JPU.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.