MOSKOW, KOMPAS.TV - CEO Tesla Elon Musk dilabeli sebagai sponsor teroris oleh pemberontak pro-Rusia, Republik Rakyat Luhansk (LPR) di Moskow, Minggu (16/10/2022).
Perwakilan LPR, Rodion Miroshnik mengatakan Musk dilabeli sponsor teroris karena perusahaannya SpaceX akan melanjutkan pembiayaan layanan telekomunikasi Starlink di Ukaina.
Musk sendiri mengungkapkan hal tersebut pada Sabtu (15/9/2022).
“Secara resmi, Musk telah mempertahankan statusya sebagai sponsor untuk rezim terrorisme, menimbulkan kerugian sepanjang waktu,” bunyi pernyataan Miroshnik dikutip dari TASS.
Baca Juga: Kepala Mobilisasi Militer Putin Tewas Misterius, Ada Kecurigaan Bunuh Diri
Miroshnik pun menegaskan bahwa rezim Ukraina itu hanyalah anjing yang duduk di pangkuan tuannya.
Ia mengatakan tuannya adalah Pentagon dan Pemerintah Amerika Selatan adalah pelanggan terbesar bagi Elon Musk.
“Jadi ketika erangan mulai keluar dari rezim (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky, sang tuan pun bereaksi,” ujarnya.
“Mereka menekan Musk dan dia, karena takut kehilangan kontrak besar, terpaksa mengambil komitmen ekstra untuk membiayai konstelasi satelit yang digunakan untuk menyediakan data intelijen ke geng bersenjata Ukraina,” ujar pejabat LPR itu.
Baca Juga: Penembakan Massal di Pusat Pelatihan Militer Rusia Tewaskan 11 Orang, Dilabeli Aksi Terorisme
Musk sebelumnya menegaskan akan melanjutkan membiayai layanan internet Starlink, meski sempat mengancam tak akan melanjutkannya.
Musk menegaskan akan tetap mendanai Starlink untuk Pemerintah Ukraina secara gratis.
Starlink sendiri sangat vital bagi militer Ukraina dan rakyatnya agar tetap bisa online.
Pemerintah Ukraina mengatakan Starlink telah membantu menyalakan ulang kunci infrastruktur setelah serangan Rusia.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.