LAGOS, KOMPAS.TV - Nigeria mengalami banjir terburuk dalam satu dekade, setelah lebih dari 600 orang tewas karena bencana tersebut.
Kementerian Penanggulangan Bencana Nigeria menegaskan banjir tersebut sebagai bencana luar biasa.
Hal itu membuat banyak negara bagian tidak siap menghadapinya dengan baik, meski ada peringatan.
Dikutip dari BBC, Senin (17/10/2022), sekitar 1,3 juta orang telah mengungsi, dan lebih dari 200.000 rumah telah hancur.
Baca Juga: Xi Jinping Dorong Reunifikasi Damai dengan Taiwan, tapi Tetap Buka Peluang Penggunaan Kekuatan
Banjir ini diperkirakan akan belanjut hingga akhir November.
Nigeria terbiasa dengan banjir musiman, tetapi tahun ini jauh lebih buruk dari biasanya.
Pemerintah Nigeria mengungkapkan hujan lebat yang tak biasa, dan perubahan iklim yang harus disalahkan atas bencana tersebut.
Sejak banjir dimulai pada awal musim panas, sebagian besar lahan pertanian telah hancur.
Bencana itu juga menimbulkan kekhawatiran tentang meningkatnya penyebaran penyakit, dan pasokan makanan serta bahan bakar juga terganggu.
Menteri Urusan Kemanusiaan dan Menajemen Bencana Nigeria, Sadiya Ymar Farouk pada Minggu (16/10/2022), meminta otoritas lokal untuk mengevakuasi orang-orang di area yang paling terdampak.
Ia juga mengatakan otoritas telah memberikan makanan dan dukungan lainnya kepada yang terdampak.
Ia menambahkan meski ada upaya terpadu dan peringatan dini, banyak pemerintah negara bagian tak siap untuk banjir ini.
Bencana tersebut diyakini telah melanda 27 dari 36 negara bagian di Nigeria.
Baca Juga: Perahu Evakuasi Korban Banjir di Nigeria Terbalik usai Kelebihan Muatan, 76 Orang Hilang
Sebagian dari masalahnya adalah orang-orang kerap kembali ke rumah mereka di dataran setiap tahun setelah permukaan air surut.
Banyak yang tak memiliki sarana untuk pindah.
Ekonomi Nigeria telah terpukul pada tahun lalu, dengan inflasi pada titik tertnggi sepanjang masa.
Badan Meteorogi Nigeria memperingatkan bahwa banjir akan berlanjut hingga akhir November di sejumlah negara bagian, termasuk Anambra, Delta, Rivers, Cross River dan Bayelsa.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.