BEIJING, KOMPAS.TV - Partai Komunis China yang berkuasa mengadakan kongres nasional lima tahunan mulai Minggu (16/10/2022).
Kantor berita Associated Press, Sabtu (15/10/2022) memberitakan, Xi Jinping diperkirakan akan terpilih lagi untuk melaksanakan masa jabatan ketiga untuk lima tahun ke depan sebagai kepala partai, kepala pemerintah, dan komandan militer tertinggi dari ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Proses seputar acara tersebut diselimuti kerahasiaan, seperti yang biasa terjadi di China, negara satu partai yang otoriter.
Tetapi kongres yang ke-20 dalam lebih dari 100 tahun sejarahnya itu, diperkirakan akan memilih jajaran pemimpin baru yang dipilih sendiri oleh Xi Jinping yang kini tidak menghadapi batasan masa jabatan dan belum menunjukkan penggantinya setelah satu dekade berada di posisi teratas.
Partai yang memiliki 96 juta anggota itu dipimpin oleh Komite Sentral dan Politbiro. Kader-kader utama mereka beranggotakan tujuh orang, atau tujuh serangkai, membentuk Komite Tetap Politbiro yang kuat.
Tujuh serangkai saat ini adalah Xi Jinping, Li Keqiang, Zhang Dejiang, Yu Zhengsheng, Liu Yunshan, Wang Qishan, dan Zhang Gaoli.
Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Disebut Bakal Terpilih untuk Masa Jabatan ke-3, Ini Kiprahnya sejak Muda
Apa yang dipertaruhkan pada pertemuan tahun ini?
Tidak ada perubahan signifikan pada sistem politik atau ekonomi yang diperkirakan akan terjadi.
Menggunakan kampanye anti-korupsi yang luas dan tindakan keras tanpa henti terhadap para pembangkang dan kebebasan berbicara, Xi praktis melenyapkan hampir semua oposisi dan menempatkan loyalis di sebagian besar posisi kunci.
Namun kebijakan garis kerasnya "nol-Covid-19" yang membuat puluhan juta orang berada di bawah karantina, dengan perjalanan yang sangat dibatasi dan kenaikan biaya ekonomi, memicu protes yang jarang terjadi, termasuk munculnya spanduk anti-Xi Jinping minggu ini di distrik Haidian, pusat bisnis teknologi tinggi Beijing.
Pihak berwenang menolak untuk mengomentari insiden itu dan menutup semua diskusi tentang hal itu di internet, satu-satunya ruang kehidupan publik di mana kritik terhadap rezim dimungkinkan, setidaknya sampai sensor partai masuk.
Pemerintahan Xi mengatakan kontrol ketat Covid-19 seperti itu adalah satu-satunya cara untuk mencegah wabah yang lebih luas di negara berpenduduk terpadat di dunia itu.
Baca Juga: Luar Biasa, KPK China dalam 5 Tahun Bongkar 273.000 Kasus Birokrasi dan Penjarakan 410.000 Orang
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.