Kompas TV nasional politik

Para Pengamat Komentari Desakan Reshuffle Kabinet untuk Nasdem, dari Blunder hingga Baper

Kompas.tv - 14 Oktober 2022, 13:26 WIB
para-pengamat-komentari-desakan-reshuffle-kabinet-untuk-nasdem-dari-blunder-hingga-baper
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakernas II PDIP Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).  (Sumber: Tangkapan Layar Youtube PDIP/Ninuk)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali mencuat ke publik setelah Partai Nasdem resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang. 

Menteri yang santer akan diganti berasal dari Partai Nasdem. Partai politik (parpol) besutan Surya Paloh itu diketahui memiliki tiga kader yang menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Demokrat Sebut Isu Reshuffle Kabinet sebagai Bentuk Intimidasi ke Salah Satu Parpol

Yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengamini kalau dirinya berencana melakukan perombakan di jajaran pembantunya tersebut. 

"Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi dengan singkat seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Menanggapi hal itu, Pengamat politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut, bila Presiden Jokowi tetap mengurangi menteri dari Partai Nasdem itu merupakan sebuah keputusan yang blunder. 

Sebab, Partai Nasdem selama ini adalah parpol yang amat loyal terhadap pemerintahan Jokowi dari periode pertama hingga saat ini. 

"Bisa saja ini blunder dan bunuh diri politik bagi Pak Jokowi. Bagaimanapun, secara etika fatsun politik, hasil kerja keras Partai Nasdem yang telah all out memenangkan Pak Jokowi dua periode. Bahkan, nasdem itu partai pertama yang mendukung Pak Jokowi di 2019," kata Pangi kepada Kompas TV, Jumat (14/10/2022). 

Menurut dia, dengan berkurangnya kader Nasdem di kursi kabinet akan mengganggu stabilitas politik. 

"Sekarang tiba-tiba sudah bekerja keras, hanya karena Pilpres 2024 berbeda jalan peta politik soal capres-cawapres, lalu kursinya dikurangi atau direshuffle, saya pikir enggak fair."




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x