PARIS, KOMPAS.TV - Prancis akhirnya bergerak untuk menolong Ukraina menghadapi serangan Rusia.
Salah satu sekutu Ukraina dan juga anggota NATO itu menegaskan bakal mengirimkan radar dan sistem pertahanan udara
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan pada Rabu (12/10/2022), pengiriman itu akan melindungi Ukraina dari serangan drone dan rudal Rusia.
Ia juga menambahkan bahwa perang di Ukraina telah memasuki fase yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Indonesia dan 142 Anggota Majelis Umum PBB Kutuk Pencaplokan 4 Wilayah Ukraina oleh Rusia
Namun, Macron tak mengungkapkan dengan pasti tipe dari sistem pertahanan udara dan berapa banyak yang akan dikirimkan.
Gelombang serangan di kota-kota Ukraina pekan ini telah meningkatkan taruhannya, dengan Kiev menuntut mitranya menyediakan lebih banyak pasokan, termasuk sistem pertahanan udara.
“Ini adalah fase baru pemboman yang datang dari darat, laut, udara dan pesawat tak berawak terhadap infrastruktur penting dan warga sipil,” ujar Macron dikutip dari France24.
Ia menambahkan bahwa radar dan rudal anti-udara akan dikirimkan dalam beberapa pekan mendatang.
Sebelumnya, Paris telah memasok rudal anti-pesawat peluncur bahu Mistral ke Ukraina.
Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan Paris akan menyediakan rudal anti-udara jarak pendek Crotale, yang digunakan untuk mencegat rudal dan pesawat terbang.
Baca Juga: Putin: Rusia Bisa Kirim Pasokan Gas ke Eropa, Tapi Lewat Jalur Nord Stream 2 yang Diblokir Jerman
Kementerian Pertahanan Ukraina memposting video di media sosial yang bertujuan memberikan dorongan lembut kepada Prancis untuk menunjukkan cintanya melalui pasokan senjata.
Sebelumnya, Paris dikritik berulang kali karena dianggap belum berbuat cukup untuk Ukraina.
Macron sendiri mengungkapkan alasan kenapa sebelumnya tak banyak memberikan bantuan persenjataan ke Ukraina.
“Kami tak bisa mengirimkan sebanyak yang diminta Ukraina, karena kami perlu mempertahankan beberapa untuk melindung sayap timur kami. Kami harus melindungi wilayah nasional kami,” ujarnya.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.