JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memaparkan, per hari ini Rabu (13/10/2022) ada 20 Aremania, sebutan fans Arema FC, yang jadi korban tragedi Kanjuruhan minta perlindungan.
Dari jumlah yang minta perlindungan LPSK, ada 3 orang yang masih pelajar atau anak-anak di bawah 18 tahun dan sejumlah perempuan.
Data itu diungkap Wakil Ketua LPSK, Manager Nasution, tentang data para suporter yang minta perlindungan terkait tragedi Kanjuruhan dan sedang didampingi LPSK.
"Data perhari ini, 20 permohonan. Dari 20 itu 14 di antaranya laki-laki, dan enam perempuan. Ada 3 pelajar, masih anak-anak. Yang diBAP jadi saksi ada dua," ujarnya dalam konferensi pers LPSK, Kamis (13/10/2022) diikuti dari Youtube Info LPSK.
"Dari beberapa temuan di lapangan, jika ditanya, apa ada CCTV, ada. LPSK menemukan 32 CCTV dan titik semuanya itu relatif berfungsi. Soal kapasitas stadion dari temuan LPSK bisa memuat 38.054 orang," ujarnya.
"Pintu masuk ke stadion misalnya dari tribun ekonomi ada 14 pintu masuk, sementara pintu gerbangnya cukup banyak," katanya.
Baca Juga: LPSK akan Sampaikan Hasil Investigasi Kanjuruhan, Ada 9 Bab, Diklaim Komprehensif
Sementara itu, ketua LPSK Hasto Atmojo menyebut, tragedi Kanjuruhan ini tragedi dunia, bukan hanya Indonesia semata.
"Ini tragedi yang dialami tidak hanya dunia sepak bola, tapi juga bangsa dunia," ujarnya.
"Tim kami juga masih standby di Malang untuk lebih mendalami," ucapnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Temuan Komnas HAM, dari Miras Ternyata Obat Sapi hingga Komando Tembakan Gas Air Mata
Sebelumnya seperti diberitakan, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperbaharui data terkini per Selasa (11/10/2022) jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur sebanyak 132 orang, bertambah 1 dari data sebelumnya 131 orang.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan data tersebut telah divalidasi per tanggal 11 Oktober 2022 pukul 17.00 WIB.
"Resume perubahan data korban meninggal dunia bertambah satu, jumlah total 132 orang," kata Dedi.
Ia menyebutkan, korban meninggal dunia bertambah satu orang atas nama Helen Prisella usia 21 tahun.
Sedangkan data jumlah korban luka-luka masih tetap, yakni 607 orang, terdiri atas 532 orang luka ringan, 49 orang luka sedang, dan 26 orang luka berat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.