JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, ancaman nuklir dari perang antara Rusia dan Ukraina semakin nyata. Perang tersebut bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir dan bisa jadi akan berlangsung lebih lama.
“Kemungkinan ancaman nuklir semakin nyata, meningkatkan ketidakpastian di ekonomi global,” kata Luhut seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/10/2022).
Luhut mengaku sudah berbicara dengan sejumlah pihak dari AS dan Eropa yang memprediksi hal yang sama. Hal itu lantaran kondisi terakhir, saat Rusia-Ukraina masih saling membalas serangan.
“Kalau hari ini kita lihat bagaimana Rusia bombardir tembak kota Kiev lagi di Ukraina, itu akan menambah keadaan tidak bagus. Dan kalau kita lihat jembatan merah, ini sekarang dibombardir jembatannya, Rusia membalas. Jadi sampai kapan ini terjadi kita tidak tahu. Artinya kalau kita tidak tahu, maka minyak dari Rusia, pangan dari Rusia dan Ukraina, itu tidak akan bisa mereka ekspor ke tempat lain,” tutur Luhut.
Baca Juga: Jokowi Pesan RI Jangan Sampai Seperti Inggris, Ini Perbedaan Kondisi Ekonomi 2 Negara
Luhut pun meminta semua pihak ikut memantau apa yang terjadi di dunia luar. Meski kondisi di dalam negeri masih relatif baik.
“Di luar itu bisa terjadi macam-macam. Saya lihat kemarin ada concern baru mengenai kapal selam dari Rusia, sekarang tiba-tiba muncul di Arktik,” ujar Luhut.
“Itu masalah yang perlu kita hadapi untuk kita buat perencanaan di negeri kita ke depan," tambahnya.
Indonesia, lanjutnya, akan menghadapi the perfect storm di mana ketidakpastian ekonomi dunia sangat tinggi. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk hati-hati dan waspada.
Baca Juga: Luhut Sebut RI Tak Masuk Daftar Pasien IMF, Ekonom: Saat Pandemi Kita Enggak Hancur-Hancur Amat
Luhut menyampaikan, pemerintah akan melakukan stress test di berbagai bidang jika badai tersebut terjadi. Stress test dilakukan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat menjadi titik lemah ekonomi Indonesia sekaligus langkah untuk mengatasinya.
“Kita akan menghadapi perfect storm ini, jadi tolong kita semua hati-hati. Ketidakpastian ekonomi dunia menurut saya sangat tinggi maka Indonesia harus menyiapkan skenario terburuk,” tandasnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.