JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para veteran RI ikut menjaga dan mengingatkan pemimpin negara selanjutnya untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah dari sumber daya alam Indonesia.
Presiden Jokowi menyatakan pemerintah telah membuat kebijakan agar hasil alam Indonesia seperti nikel, tembaga, timah hingga sawit tidak lagi diekspor dalam bentuk bahan mentah.
Pemerintah terus berupaya agar seluruh hasil alam dapat diolah di tanah air sehingga dapat diekspor dalam bentuk barang setengah jadi atau barang jadi.
Baca Juga: Tesla Beli Nikel Indonesia Rp74 T, Kemungkinan Bangun Pabrik di Jawa Tengah
Presiden mencontohkan ekpor bahan mentah nikel negara hanya mendapat nilai Rp15 triliun. Namun setelah diekspor dalam bentuk setengah jadi dan barang jadi nilai yang didapat naik menjadi Rp360 triliun.
Pendapatan negara itu baru dari satu hasil alam nikel, belum lagi dari tembaga, timah hingga sawit.
"Tidak ada lagi yang namanya ekspor tembaga, semuanya harus dikerjakan jadi barang jadi di negara kita Indonesiam," ujar Presiden saat pembukaan Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI) di Balai Sarbini, Selasa (11/10/2022).
Presiden Jokowi menambahkan kebijakan menghentikan ekspor barang mentah ini akan terus dilakukan hingga pemerintahannya berakhir nanti.
Baca Juga: Setelah Nikel, Jokowi Akan Setop Ekspor Bauksit dan Tembaga Mentah
Untuk itu Presiden meminta para veteran dapat mengingatkan dan mengawal kebijakan ini kepada pemimpin negara selanjutnya.
Jika kebijakan ini konsisten dilaksanakan, di tahun 2030, produk domestik bruto Indonesia akan tujuh besar di dunia. Kemudian pada saat Indonesia emas tahun 2045, RI sudah masuk ke empat besar atau lima besar ekonomi dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.