LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris kaget mendengar berita pembantaian di Thailand yang tewaskan 24 anak-anak di pusat penitipan anak.
Sebanyak 36 orang termasuk 24 anak-anak tewas dalam tragedi di tempat penitipan anak di Nong Bua, Distrik Uthaisawan Na Kalng, 500km dari Bangkok, Kamis (6/10/2022).
Insiden ini terjadi ketika pria bernama Panya Kamrab, seorang mantan polisi yang dipecat menusuk dan menembak staf serta anak-anak di tempat penitipan itu.
Sadisnya, anak-anak yang tewas dibunuh olehnya sedang tidur siang.
Baca Juga: Pembantaian di Thailand Tewaskan 24 Anak, Korban Tewas Lebih Banyak akibat Luka Tusuk
Istri dan anak tirinya juga menjadi korban tewas dari ulah Panya.
Setelah sempat buron, Panya ditemukan di rumahnya dalam kondisi bunuh diri.
Mendengar berita itu, Liz Truss mengaku kaget, dan mengungkapkan duka citanya.
“Saya kaget mendengar kejadian menyeramkan di Thailand pada pagi ini,” kata Truss dikutip dari The Telegraph.
“Pikiran saya bersama semua yang terdampak serta para penanggap pertama,” ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha akan mengunjungi lokasi kejadian pada Jumat (7/10/2022).
Baca Juga: Pelaku Pembantaian Thailand Ternyata Mantan Polisi, Juga Bunuh Istri dan Anak Tirinya
Ia mengungkapkan perasaan duka terdalam kepada para keluarga korban tewas dan terluka.
Prayuth mengatakan dirinya telah memerintahkan komandan polisi untuk bergerak cepat dan menyelidiki bagaimana tragedi ini bisa terjadi.
Polisi mengatakan selain pisau, pelaku juga menggunakan pistol kaliber 9mm.
Dilaporkan istri dan anak tiri pelaku juga menjadi korban tewas dalam kasus pembantaian ini.
Sumber : The Telegraph
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.