JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengungkapkan, pihaknya menemukan bahwa kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) lalu, diawali dengan tembakan gas air mata.
Ia tak sependapat dengan dugaan bahwa penyebab kericuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu karena suporter masuk ke lapangan.
"Karena masuknya suporter ke sana (lapangan -red) itu sampai sekian menit itu nggak ada kericuhan," kata Choirul dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Jumat (7/10/2022).
"Kericuhan itu diawali dengan gas air mata, sehingga memang problem gas air mata ini serius, dan problem tata kelola perencanaan keamanan dan pelaksanaan keamanannya juga serius," jelasnya.
Ia juga menyoroti tentang perencanaan pengamanan dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu 1 Oktober 2022 itu.
"Ini yang akan kami telusuri. Rencana pengamanannya seperti apa, bagaimana komunikasinya, karena ini melibatkan banyak aktor di luar Malang, itu bagaimana mereka melakukan simulasi," jelas Choirul.
Baca Juga: Kemenkes Beri Fasilitas Pendampingan Psikologi Korban dan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Ia juga menemukan bahwa komunikasi antarpetugas keamanan di Stadion Kanjuruhan tak terlalu lancar saat itu.
Pihak yang paling bertanggung jawab, kata dia, juga masih dalam penelusuran Komnas HAM.
"Siapa yang paling bertanggung jawab? Ini sedang kami telusuri," ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.