JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPR RI Hillary Brigitta Lasut belakangan ramai menjadi perbincangan warganet.
Hal itu setelah Brigitta melaporkan komika Mamat Alkatiri ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik. Ia melayangkan laporan melalui kuasa hukumnya, pada Senin (3/10/2022).
Dia menganggap Mamat kurang sopan saat me-roasting atau menjadikannya bahan untuk stand up comedy.
Mungkin belum banyak yang mengetahui siapa Hillary sebelumnya. Nama Hillary Brigitta sebenarnya sudah tidak asing di dunia politik Indonesia.
Perempuan yang memiliki nama asli Hillary Briggita Lasut ini dikenal sebagai anggota DPR termuda pada periode 2019-2024.
Hillary Brigitta merupakan politisi Partai NasDem dan anak dari Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut.
Baca Juga: Komika Mamat Alkatiri Dilaporkan Anggota DPR Brigitta Lasut atas Kasus Pencemaran Nama Baik
Dikutip dari laman resmi DPR RI, Brigitta Lasut lahir di Manado pada 22 Mei 1996 dan menempuh pendidikan S-1 bidang hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH) pada 2014 hingga 2018.
Ia kemudian melanjutkan studi di bidang yang sama di Washington School of Law pada 2018.
Tercatat, Brigitta pernah bekerja di Lippo Mall Puri sebagai arta officer pada 2018. Ia juga sempat menjadi operasional direktur di CV Mutiara Sakti pada 2019.
Kemudian pada 2019, ia mencalonkan diri menjadi caleg termuda yang bertarung memperebutkan enam kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Utara.
Pada pemilihan tersebut ia berhasil memperoleh suara sebanyak 70.345. Hillary kemudian terpilih dan masuk ke Komisi III DPR RI membidangi hukum, HAM, dan keamanan untuk periode 2019-2024.
Baca Juga: Anggota DPR Hillary Brigitta Lasut Minta Ajudan TNI, KSAD Jenderal Dudung: Tidak akan Saya Penuhi
Sebelumnya, Hillary Brigitta Lasut pernah jadi sorotan setelah ia meminta bantuan pengamanan atau ajudan dari TNI dengan mengirim surat kepada KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Ia menjelaskan, pekerjaannya sebagai wakil rakyat tak lepas dari ancaman dari rasa khawatir karena mesti mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat.
"Kalau ditanya kenapa, jujur saya harus mengakui cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan, berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," jawab Brigitta saat itu.
Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.