JAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil survei konsultan properti Colliers Indonesia menunjukkan, penjualan apartemen di tahun 2022 menurun drastis dibanding tahun lalu. Berdasarkan data chart Colliers, permintaan apartemen strata atau apartemen jual terus menurun sejak 2015.
Sampai dengan akhir September 2022 atau akhir kuartal III, baru 782 unit apartemen yang terjual.
"Kinerja sepanjang tahun 2022, baru 782 unit yang terjual, ini masih sekitar 61 persen dari penjualan tahun lalu. Dan ini trennya memang terus melandai," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/10/2022).
Ferry menjelaskan, tercatat permintaan di 2015 melebih 10.000 unit. Tahun 2016 permintaan apartemen berada di rentang 8.000 - 10.000 unit. Kemudian permintaan di tahun 2017 turun sedikit, namun masih di level 8.000 unit. Lalu 2018 permintaan turun hingga mendekati 6.000 unit. Sementara di 2019 permintaan apartemen berada di kisaran 4.000-an unit.
Selanjutnya, permintaan apartemen turun lagi menjadi sekitar 2.000-an unit di tahun 2020 dan menjadi tinggal 1.300an unit di 2021. Ferry menyebut, menurunnya penjualan apartemen karena tidak ada katalis yang mampu mendorong penjualan. Hampir semua proyek apartemen mengalami kesulitan dalam menjual produknya.
Baca Juga: Tips Aman Investasi Properti Agar Tak Terjebak Pengembang Bodong
"Proyek apartemen memang mengalami kesulitan dalam menjual produknya. Bahkan ada juga yang tidak mencatatkan transaksi," ujar Ferry.
Penyebab lainnya adalah berakhirnya diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berakhir pada bulan September. Ditambah masyarakat juga cenderung menahan uang mereka dibanding mengeluarkannya.
"Faktor lainnya adalah karena masyarakat cenderung menjaga cash mereka. Di pasar sekunder bahkan banyak apartemen dijual karena dorongan butuh uang," ucapnya.
Dengan kondisi pasar apartemen jual yang kurang kondusif saat ini, menurut dia, harga jual rata-rata akan tetap berada di kisaran Rp35 juta/m2. Sementara untuk apartemen sewa di Jakarta, sudah mulai membaik pada kuartal III tahun ini setelah meredanya pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Terkait apartemen sewa kita melihat sudah mulai membaik kinerjanya karena perbatasan negara sudah dibuka dan banyak WNA yang sudah mulai masuk. Tingkat hunian sudah mendekati angka sebelum pandemi," tutur Ferry.
Baca Juga: Ibu Kota Pindah, Sektor Properti Jakarta Tetap Bertahan
Di sektor apartemen sewa tercatat ada 10 proyek yang diprediksi akan beroperasi hingga tahun 2025, sehingga total tambahan pasokan mencapai 1.776 unit. Dengan demikian, lanjutnya, kompetisi akan semakin ketat serta harga sewa diprediksi akan mengalami tekanan dan tumbuh secara moderat sebesar 1 hingga 3 persen.
Collier optimistis terhadap pasar apartemen sewa yang dapat semakin pulih, terlihat dari semakin banyaknya ekspatriat yang masuk ke Indonesia sejak kuartal II tahun ini.
"Di Bulan Desember biasanya aktivitas sewa melambat dan hal yang harus diwaspadai adalah lonjakan pasokan apartemen sewa yang cukup signifikan pada tahun depan," ujarnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.