SEOUL, KOMPAS.TV - Uji coba peluru kendali Korea Utara pada Selasa (4/10/2022) kemarin yang meluncur melewati wilayah teritorial udara Jepang, menggarisbawahi kemajuan pesat persenjataan senjata nuklir negara tersebut di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti.
Seperti laporan Straits Times, Rabu (5/10/2022), rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara kemarin adalah yang ke-39 yang diluncurkan sepanjang tahun 2022.
Uji coba peluncuran dimulai Januari awal tahun ini dengan peluncuran rudal baru yang menurut Pyongyang bersifat hipersonik.
Kemudian Korea Utara melanjutkan dengan uji coba rudal jelajah jarak jauh; rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan dari gerbong kereta, bandara dan kapal selam; dan rudal balistik antarbenua, ICBM pertama yang diluncurkan sejak 2017.
Berikut beberapa kemampuan rudal utama yang sedang dikembangkan Korea Utara seperti laporan Straits Times:
Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal ke Arah Jepang, Perintah Evakuasi Digaungkan
Korea Utara mengklaim bulan Maret lalu berhasil menguji ICBM terbesarnya, Hwasong-17 yang masif. ICBM Hwasong-17 adalah rudal jarak jauh antar benua yang dapat membawa hulu ledak nuklir kelas berat.
Pejabat Korea Selatan dan AS membantah seraya mengatakan Korea Utara sebenarnya menembakkan ICBM Hwasong-15 yang lebih tua, sementara beberapa tes Hwasong-17 yang jelas berakhir dengan kegagalan.
Bagaimanapun, tes bulan Maret itu adalah penerbangan rudal tertinggi hingga saat ini, mengirim ICBM lebih dari 6.000 km ke luar angkasa.
Pada Selasa kemarin, negara itu mendemonstrasikan uji coba jarak jauhnya ketika menembakkan rudal jarak menengah yang melintas di atas wilayah udara Jepang dan jatuh di Samudra Pasifik sejauh sekitar 4.600 km dari titik peluncuran.
Kembalinya Korea Utara melakukan pengujian jarak jauh meningkatkan taruhan bagi Amerika Serikat dan negara-negara lainnya yang mengecilkan beberapa senjata jarak pendek Korea Utara.
Baca Juga: Korut Tembakkan Rudal Lintasi Jepang, KBRI Tokyo: WNI Tetap Tenang, Ikuti Instruksi Pemerintah
Banyak rudal balistik jarak pendek SRBM terbaru Korea Utara seperti KN-23 dan KN-24 dirancang untuk terbang pada lintasan yang lebih rendah, berkecepatan sangat tinggi namun mampu melakukan manuver, mempersulit upaya untuk mendeteksi dan mencegatnya.
Korea Utara mengatakan telah menguji jenis baru dari "rudal hipersonik", yang biasanya terbang pada ketinggian yang lebih rendah daripada rudal balistik namun dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara - atau sekitar 6.200 km per jam.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.