KOMPAS.TV - Duka mendalam dirasakan seorang perempuan di Malang, Jawa Timur. Tragedi di Kanjuruhan merenggut nyawa sang suami dan anaknya yang masih berusia 3,5 tahun. Ia pun mencoba tegar.
Sanak keluarga dan tetangga masih terus berdatangan ke rumah Elmiati untuk menghiburnya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Catatan Kelam Sejarah Pertandingan Sepak Bola Dunia
Elmiati masih berduka setelah kehilangan dua orang yang dicintainya sekaligus.
Suami dan anak laki-lakinya yang berusia 3,5 tahun jadi korban meninggal dunia saat tragedi Kanjuruhan, Sabtu lalu.
Elmiati menceritakan detik-detik kericuhan terjadi. Sang suami berusaha membawa mereka keluar stadion melalui pintu 13.
Namun tembakan gas air mata yang dilempar ke tribun penonton membuat panik. Suasana semakin tak terkendali hingga akhirnya ratusan korban jiwa berjatuhan.
Meski pahit namun Elmiati harus menerima takdir, ia berharap kasus ini bisa diusut tuntas dan jadi tragedi terakhir yang menimpa dunia persepakbolaan Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.