MALANG, KOMPAS.TV - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM menyebut ada indikasi terjadi pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.
Komisioner Komnas HAM Muhammad Choirul Anam mengatakan pihaknya mendapatkan informasi terjadi kekerasan saat kerusuhan terjadi di selepas laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Baca Juga: Ternyata Tiket Arema Vs Persebaya Dijual hingga 45.000 Lembar, Padahal Polisi Hanya Bolehkan 25.000
”Beberapa informasi yang kami dapatkan, kekerasan memang terjadi,” kata Anam di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).
Anam membeberkan kekerasan yang terbukti terjadi di Stadion Kanjuruhan itu adalah tendangan yang dilakukan oleh anggota TNI saat melakukan pengamanan terhadap suporter.
Bahkan, aksi kekerasan itu dilakukan ketika suporter Arema sedang berjalan kaki di pinggir lapangan dan tidak berada dalam posisi melawan petugas.
Anam menegaskan peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh aparat saat terjadi kerusuhan itu bukan hanya dapat dilihat oleh Komnas HAM.
Baca Juga: Berikut Daftar 10 Anggota Polri yang Dicopot dari Jabatannya Buntut Kerusuhan Tragedi Kanjuruhan
Melainkan, masyarakat juga dapat menyaksikannya lewat sejumlah video yang beredar luas di media sosial. Tak hanya itu, suporter yang berada di lapangan pun ikut menyaksikan kejadian itu.
”Ditendang, kena kungfu di lapangan. Nah, itu tidak hanya Komnas HAM yang melihat tapi semua juga bisa lihat,” ujar Anam.
Selain itu, Anam pun meyakini seandainya pihak kepolisian tidak menggunakan gas air mata dalam menangani massa, mungkin korban jiwa yang mencapai ratusan orang itu bisa dihindari.
Karenanya, Anam mengatakan pihaknya akan mendalami lebih lanjut terkait jenis luka para korban dalam insiden di Kanjuruhan tersebut.
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.