ISLAMABAD, KOMPAS.TV — Korban bom bunuh diri pekan lalu di sebuah pusat pendidikan Kabul tercatat menewaskan sebanyak 52 orang, lebih dari dua kali jumlah korban tewas yang diakui oleh pejabat Taliban, menurut penghitungan yang dikumpulkan oleh The Associated Press, Senin (3/10/2022)
Puluhan lainnya terluka dalam ledakan Jumat, menjadikannya salah satu serangan paling berdarah sejak Taliban menguasai Afghanistan lebih dari setahun yang lalu.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab, tetapi kelompok ekstremis ISIS telah melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran Taliban dan etnis minoritas.
Ledakan itu terjadi pada saat ratusan siswa usia remaja sedang mengikuti ujian praktik di Pusat Pendidikan Tinggi Kaaj di ibu kota Afghanistan. Ledakan itu menghancurkan atap gedung.
Pejabat keamanan Taliban awalnya mengatakan 19 orang telah tewas, kemudian merevisi jumlah korban tewas menjadi 25 selama akhir pekan.
Namun, AP berbicara langsung dengan kerabat 39 dari mereka yang tewas dan memperoleh nama dan informasi lain tentang 13 sisanya.
Sebagian besar korban adalah anak perempuan dan perempuan muda, termasuk 31 siswa berusia antara 17 dan 20 tahun.
Korban termuda adalah seorang gadis berusia 14 tahun bernama Nasrin, yang mengunjungi pusat tersebut bersama sepupunya yang berusia 19 tahun, Layeqa, yang juga tewas dalam ledakan tersebut.
Baca Juga: Serangan Bom Bunuh Diri Hancurkan Sekolah di Afghanistan saat Murid-Murid Ujian, 19 Orang Tewas
Khalid Zadran, juru bicara yang ditunjuk Taliban untuk kepala polisi Kabul, mengatakan hari Senin bahwa jumlah korban tewas adalah 25 orang berdasarkan informasi dari Kementerian Dalam Negeri.
Abdul Nafi Takor, juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang ditunjuk Taliban, tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Mohammed Amir menguburkan putrinya yang berusia 21 tahun Wahida di pemakaman Kabul pada hari Jumat.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.