JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta masyarakat mengirimkan kepadanya video-video yang memperlihatkan tindak kekerasan yang dilakukan prajurit TNI terhadap para suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Video-video ini akan digunakan Panglima TNI untuk menindak prajurit TNI yang melakukan kekerasan dalam penanganan keamanan saat terjadinya kericuhan suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam lalu.
"Apabila ada video-video lain, yang beredar ada 2-3 versi, tapi kalau ada video lain yang memperlihatkan secara clear kita akan bisa menindaklanjuti sebanyak mungkin," kata Jenderal Andika di Jakarta, Senin (3/10/2022), seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV, Bongga Wangga.
Menurutnya, video-video ini untuk melengkapi investigasi dan proses hukum terhadap prajurit-prajurit TNI yang melakukan kekerasan.
Rekaman video, kata Andika, bisa dikirimkan langsung kepadanya atau melalui Puspen TNI.
Baca Juga: Media Dunia Soroti 33 Anak yang Tewas Sia-Sia di Tragedi Kanjuruhan, Murka Dunia di Ambang Pintu
Panglima TNI berjanji para pelaku kekerasan dari prajurit TNI akan diumumkan pada Selasa (4/10/2022) besok, sekaligus menunggu video-video lain yang ada di masyarakat.
Mengenai aksi kekerasan yang dilakukan prajurit TNI di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022), Panglima TNI menegaskan, hal itu merupakan tindakan yang berlebihan.
Aksi kekerasan tersebut bukanlah tugas prajurit TNI. Apalagi suporter dan prajurit TNI tidak dalam posisi saling berhadapan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.