Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin Tuduh Barat Sabotase Jaringan Pipa Gas Nord Stream 1 dan 2 Buatan Rusia di Laut Baltik

Kompas.tv - 30 September 2022, 21:27 WIB
putin-tuduh-barat-sabotase-jaringan-pipa-gas-nord-stream-1-dan-2-buatan-rusia-di-laut-baltik
Putin mengatakan Anglo-Saxon di Barat telah berubah dari menggunakan sanksi menjadi menggunakan serangan teror, menyabotase jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 dalam apa yang dia sebut sebagai upaya untuk menghancurkan infrastruktur energi Eropa. (Sumber: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

COPENHAGEN, KOMPAS.TV — Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (30/9/2022), menuduh Barat menyabotase jaringan pipa gas buatan Rusia di bawah Laut Baltik ke Jerman.

Berbicara Jumat di Moskow pada upacara untuk mengintegrasikan empat wilayah Ukraina ke Rusia, seperti laporan Associated Press, Putin mengatakan "Anglo-Saxon" di Barat telah berubah dari menggunakan sanksi menjadi menggunakan "serangan teror," menyabotase jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 dalam apa yang dia sebut sebagai upaya untuk "menghancurkan infrastruktur energi Eropa."

Putin menambahkan, "Mereka yang mendapat untung darinya telah melakukannya," tanpa menyebut negara tertentu.

Negara-negara Eropa, yang terhuyung-huyung di bawah melonjaknya harga energi yang disebabkan oleh serangan Rusia ke Ukraina, mencatat bahwa Rusia, bukan Eropa, yang diuntungkan dari kekacauan di pasar energi dan lonjakan harga energi.

Ledakan yang mengguncang pipa gas alam di bawah Laut Baltik menjelang kebocoran metana, "Mungkin berhubungan dengan beban ledakan beberapa ratus kilo (bahan peledak)," tulis Denmark dan Swedia pada hari Jumat dalam sebuah surat kepada PBB.

Peneliti Norwegia menerbitkan peta pada hari Jumat yang memproyeksikan gumpalan besar metana yang dilepaskan oleh pipa Nord Stream 1 dan 2 yang rusak akan melewati petak besar wilayah Nordik.

“Kami berasumsi, angin di daerah kebocoran meniupkan emisi metana ke utara hingga kepulauan Finlandia, kemudian membelok ke arah Swedia dan Norwegia,” kata Stephen Platt, seorang profesor di Institut Penelitian Udara Norwegia.

Tingkat metana ini tidak berbahaya bagi kesehatan masyarakat tetapi gas tersebut merupakan sumber potensial pemanasan global.

Baca Juga: Giliran NATO Janjikan Serangan Balasan kepada Pelaku Sabotase Pipa Gas Nord Stream Milik Rusia

Dalam foto ini disediakan oleh Angkatan Bersenjata Denmark, pemandangan gangguan di air di atas kebocoran gas, di Laut Baltik, Kamis 29 September 2022. (Sumber: Rune Dyrholm/Armed Forces of Denmark via AP)

Moskow meminta pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB untuk membahas ledakan pada jaringan pipa dan menyerukan penyelidikan internasional menyeluruh untuk menilai kerusakan pada pipa, yang membawa gas alam dari Rusia ke Eropa. Rusia mengatakan “itu terlihat seperti serangan teror, mungkin pelakunya adalah tingkat negara.”

Sabotase yang dicurigai terjadi pekan ini di jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 telah menghasilkan dua kebocoran metana di Swedia, termasuk yang besar di atas North Stream 1 dan yang lebih kecil di atas North Stream 2, dan dua kebocoran di Denmark.

Pemerintah Denmark dan Swedia menggambarkan keretakan itu sebagai akibat dari “tindakan yang disengaja.”

NATO hari Kamis memperingatkan mereka akan membalas setiap serangan terhadap infrastruktur penting dari 30 negara anggotanya dan bergabung dengan pejabat Barat lainnya dalam mengutip bahwa sabotase sebagai kemungkinan penyebab kerusakan pada jaringan pipa gas alam.

Rusia, pemasok utama ke Eropa, menghentikan pengiriman awal tahun ini sebagai pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan setelah invasinya ke Ukraina. Itu telah menyebabkan penderitaan ekonomi yang meluas di seluruh benua.

Pihak berwenang di Norwegia, produsen minyak dan gas utama, telah melaporkan setidaknya enam insiden penampakan drone di dekat instalasi lepas pantai di Laut Utara.

Ini mendorong Otoritas Keselamatan Minyak Norwegia - regulator keamanan minyak negara Skandinavia - pada hari Senin untuk mendesak peningkatan kewaspadaan oleh semua operator.

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x