WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un wajib waspada dengan apa yang dilakukan Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang.
Ketiga negara itu telah meluncurkan latihan gabungan anti-kapal selam trilateral pertama mereka dalam lima tahun, Jumat (30/9/2022).
Latihan gabungan tersebut mereka lakukan untuk menghadapi kapal selam Korea Utara.
Latihan itu dilakukan setelah Korea Utara melakoni uji coba rudal minggu ini, sebagai tanggapan nyata terhadap pelatihan bilateral antara AS dan Korea Selatan.
Baca Juga: Serangan Bom Bunuh Diri Hancurkan Sekolah di Afghanistan saat Murid-Murid Ujian, 19 Orang Tewas
Korea Utara juga melakukan peluncuran rudal sebelum dan sesudah kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke Korea Selatan, Kamis (29/9/2022).
Latihan gabungan itu juga menegaskan kembali komitmen AS atas keamanan sekutu Asia-nya.
Dilansir dari Associated Press, Angkatan Laut Korea Utara menegaskan pelatihan satu hari itu dilakukan di lepas pantai Semenanjung Korea.
Pelatihan gabungan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi dorongan Korea Utara yang meningkatkan kemampuannya menembakkan rudal dari kapal selam.
Latihan tersebut juga melibatkan kapal perang bertenaga nuklir USS Ronald Reagan, begitu juga kapal penghancur AS, Korea Selatan, dan Jepang.
Pada latihan tersebut, kapal angkatan laut ketiga negara akan mencari dan melacak kapal selam nuklir yang berperan sebagai kapal selam Korea Utara, sekaligus saling bertukar informasi.
Baca Juga: Panas! Korea Selatan dan AS Langsung Latihan Tempur usai Korea Utara Uji Coba Rudal Kapal Selam
“Kami akan menanggapi dan menetralisir segala bentuk provokasi Korea Utara dengan cara yang luar biasa dan tegas,” tutur Komandan Pasukan AL Korea Utara, Kapten Cho Chung-ho.
Korea Utara dilaporkan telah membangun kapal selam yang sangat besar, termasuk yang memiliki tenaga nuklir. Selama beberapa tahun terakhir, Pyongyang juga dilaporkan menjajal rudal canggih yang bisa mereka tembakkan dari kapal selam itu.
Ini jadi sinyal pembangunan yang diwaspadai oleh rivalnya, karena sulitnya mendeteksi rudal terbaru yang ditembakkan dari dalam air.
Pada pekan lalu, pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi sinyal dari Korea Utara yang mempersiapkan uji coba rudal dari kapal selam.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.