KOPENHAGEN, KOMPAS.TV - NATO menyatakan akan membalas setiap serangan terhadap infrastruktur penting dari 30 negara anggotanya, menyusul pernyataan bahwa kerusakan dua jaringan pipa gas Nord Stream 1 dan 2 milik Rusia di lepas pantai Denmark dan Swedia di perairan internasional di Laut Baltik adalah akibat sabotase.
“Setiap serangan yang disengaja terhadap infrastruktur penting Sekutu akan ditanggapi dengan tanggapan yang bersatu dan tegas,” kata duta besar NATO dalam sebuah pernyataan, seperti laporan Associated Press, Kamis (29/9/2022).
Mereka mengatakan kerusakan pada jaringan pipa antara Rusia dan Jerman "sangat memprihatinkan."
NATO juga mengatakan semua informasi yang tersedia saat ini menunjukkan peristiwa tersebut merupakan hasil tindakan sabotase yang disengaja, sembrono, dan tidak bertanggung jawab. "Kebocoran ini menyebabkan risiko pengiriman dan kerusakan lingkungan yang substansial."
Menteri Pertahanan Denmark Morten Bødskov di Twitter menyebutnya sebagai kecaman bersama dan sinyal yang sangat kuat dari aliansi (NATO).
Penjaga pantai Swedia pada hari Kamis mengonfirmasi kebocoran keempat pada jaringan pipa Nord Stream di selatan Swedia.
"Kami memiliki kebocoran di dua posisi di lepas pantai Swedia," juru bicara penjaga pantai Mattias Lindholm. Ada dua lagi dari Denmark, katanya.
Baca Juga: Bila Benar Jalur Pipa Gas Nord Stream Bocor akibat Sabotase, Uni Eropa Bersumpah Lakukan Pembalasan
Dua kebocoran terjadi di pipa Nord Stream 1 yang baru-baru ini berhenti memasok gas, sedangkan dua lainnya di Nord Stream 2 yang belum mulai beroperasi.
Meskipun tidak berjalan, kedua pipa tersebut diisi dengan gas, yang keluar dan menggelembung ke permukaan.
Pipa Nord Stream mengalir melalui Baltik untuk mengangkut gas dari Rusia ke Jerman.
Pemerintah Denmark dan Swedia percaya bahwa kebocoran dari negara mereka adalah "tindakan yang disengaja."
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.