JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil para pejabat negara yang doyan plesiran ke luar negeri di tengah situasi krisis global saat ini.
Melihat jumlah kunjungan wisata dari Indonesia ke luar negeri, Kepala Negera ini pun mewanti-wanti akan potensi defisit di bidang pariwisata.
Adapun pernyataan ini dsampaikannya saat memberikan pengarahan ke jajaran menteri dan kepala daerah se-Indonesia di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022).
"Kenapa dalam situasi krisis global seperti ini malah berbondong-bondng ke luar negeri, dipamer-pamerin di instagram, apalagi pejabat," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Sekretarit Presiden,
Jokowi pun langsung berhenti bicara beberapa detik dan geleng-geleng kepala.
Dalam kesempatan itu, dia menahan diri untuk bepergian ke luar negeri dan banyak menolak undangan dari luar negeri.
Baca Juga: Tak Bosan Ingatkan soal Ketidakpastian Dunia, Jokowi: Agar Semua Punya Sense of Crisis
Jokowi mengaku dalam satu tahun setidaknya mendapatkan 20 undangan dari luar negeri, namun dia hanya memilih menghadiri dua hingga tiga acara.
"Saya diundang ke luar negeri setahun itu mungkin 20 undangan, saya datang dua atau tiga. Karena betul-betul saya rem ini ada manfaat konkret tidak sih, karena keluar uang hal-hal kayak gitu," tegasnya.
Untuk itu, dia meminta pejabat negara untuk mengerem pergi ke luar negeri.
Adapun fenomena pelesiran ke luar negeri itu disinggung Jokowi saat melihat kunjungan wisata ke luar negeri masih lebih tinggi dibanding kunjungan wisatawan dari luar negeri ke Indonesia.
Jokowi pun kemudian meminta para gubernur, bupati hingga wali kota untuk mengajak masyarakat berwisata di dalam negeri.
"Rakyat juga kita beritahu, gunakan untuk wisata di dalam negeri saja," ucapnya.
"Ajak masyarakat kita (wisata ke dalam negeri), ini kita bisa defisit wisata kita. Yang datang kesini belum banyak yang keluar malah banyak sekali hati-hati devisa kita lari lagi."
Baca Juga: Pesan Jokowi ke Sri Mulyani: Kalau Punya APBN Dieman-Eman
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.