MOSKOW, KOMPAS.TV - Warga Rusia mencoba berbagai cara agar terhindar dari wajib militer yang diumumkan Presiden Vladimir Putin guna membantu perang di Ukraina.
"Saya akan mematahkan lengan atau kaki saya atau masuk penjara, apa pun, untuk menghindari semua ini," kata salah seorang demostran anti perang kepada BBC, Jumat (23/9/2022).
Seorang dengan nama samaran Sergei, peserta wajib militer, juga menyebut alternatif untuk terhindar dari kewajiban itu.
"Kesehatan mental atau pengobatan kecanduan narkoba sepertinya pilihan yang baik, murah atau bahkan mungkin gratis," kata Sergei.
"Jika Anda dilempari batu dan ditangkap saat mengemudi, mudah-mudahan SIM Anda akan disita sembari Anda menjalani perawatan. Itu belum tentu manjur, tetapi semoga bisa dipakai untuk menghindari wajib militer," imbuhnya.
Baca Juga: Inilah Profil Mereka yang Dimobilisasi Militer Rusia untuk Berperang di Ukraina
Di sisi lain, The Guardian mengabarkan, perbatasan Rusia macet parah saking banyaknya penduduk yang hendak kabur.
Beberapa bahkan terjebak hingga 24 jam di dalam mobil karena pemimpin negara yang dituju belum sepakat menerima warga Rusia.
"Saya telah menunggu di mobil sejak Kamis sore (22/9). Semua orang khawatir perbatasan akan ditutup saat kami berusaha keluar," kata Anton, Jumat (23/9).
Karena kemacetan lalu lintas yang mengular, beberapa warga terpantau kabur menggunakan sepeda dan skuter.
Hingga kini, perbatasan internasional Rusia memang masih dibuka, tetapi ada kekhawatiran Putin memberlakukan darurat militer minggu depan. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah lebih banyak warga Rusia yang kabur.
Dalam situasi serupa, grup-grup media sosial menawarkan kiat melarikan diri, sementara situs-situs internet memberi daftar "tempat untuk kabur dari Rusia".
Sebelumnya diberitakan oleh KOMPAS.TV, Putin secara resmi mengumumkan bakal mobilisasi 300.000 cadangan militer guna membantu perang di Ukraina, Rabu (21/9).
Baca Juga: Putin Mobilisasi 300.000 Tentara Tempur Tambahan, Inilah Rentang Masa Serangan Rusia ke Ukraina
Baca Juga: Gara-Gara Perang Rusia-Ukraina, Jerman Krisis Tisu Toilet untuk Cebok
Sumber : Kompas TV/BBC/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.