JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mempersilakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membantu mengawasi penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.
Ia berharap dengan hadirnya Presiden RI ke-6 itu memantau ke lapangan diharapkan pesta demokrasi nanti berlangsung secara jujur, bersih dan adil.
Baca Juga: Bawaslu Banjar Mulai Buka Pendaftaran Panwascam, 60 Orang Dicari untuk Pemilu 2024
"Semua turun gunung, enggak ada masalah, mau Pak SBY, sebelum Pak SBY, Bu Mega mungkin sudah turun gunung atau yang lain para politisi silakan turun gungung memastikan penyelenggaraan demokrasi kita lebih baik," kata Bagja seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Ia mengatakan, pihaknya akan bekerja mencegah terjadinya kecurangan di pesta demokrasi lima tahunan itu.
Di sisi lain, Bagja mengungkapkan, Bawaslu mendapat pesan dari Presiden Joko Widodo untuk bersikap tegas dalam menegakkan hukum terkait pelaksanaan Pemilu 2024.
Ia mengatakan, Jokowi meminta agar penegakan hukum oleh Bawaslu tidak memandang bulu agar penyelenggaraan pemilu semakin baik ke depan.
"Permintaan Pak Presiden agar bawaslu tegas dari mulai awal penegakan hukum, baik penegakan hukukm pidana maupun penegakan hukum administrasi," ujar Bagja.
Selain itu, Jokowi juga bercerita mengalami pengalamannya diperiksa oleh Bawaslu saat bertarung merebutkan kursi wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta.
Ia mengatakan, Jokowi mengapresiasi proses yang dijalaninya itu supaya peserta pemilu berhati-hati dalam mengikuti proses pemilu.
"Beliau mengapresiasi inilah yang diperlukan ke depan, penegakan hukum yang tegas shingga kemudian para peserta pemilu menjadi berhati hati dalam lakukan proses-proses kampanye, proses-proses penggalangan massa dan lain-lain," kata dia.
Sebelumnya diberitakan oleh KOMPAS.TV, SBY mengaku akan turun gunung mengawal Pemilu 2024, dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9).
Baca Juga: Ogah Dikerjai Hacker Lagi, Bawaslu Gandeng BSSN dan Divisi Cyber Crime Mabes Polri
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY.
"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti, hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja," ucap SBY.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.