KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy memutuskan bersikap keras atas mobilisasi militer parsial yang dilakukan Rusia.
Ia mengungkapkan Rusia berbohong dengan melakukan mobilisasi militer, setelah selalu berkata siap melakukan negosiasi perdamaian.
Zelenskyy pun dengan tegas mengungkapkan tak akan ada perdamaian dengan Rusia.
Hal itu diungkapkan Zelensky pada pidatonya melalui sambungan video di Majelis Umum PBB, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga: Rusia Umumkan Mobilisasi Parsial, Kanselir Jerman: Mereka Lagi Putus Asa di Ukraina
“Untuk pembicaraan antara Ukraina dan Rusia, mungkin Anda sudah mendengar kata-kata yang berbeda dari Rusia terkait pembicaraan, seperti mengatakan mereka siap untuk itu,” katanya dikutip dari TASS.
“Mereka mengatakan siap berbicara, tetapi mengumumkan mobilisasi militer. Mereka selalu mengatakan siap berbicara, tetapi mengumumkan pseudo-referendum (terkait Donbas dan Luhansk),” kata Zelenskyy.
Presiden berusia 44 tahun itu menegaskan ia tak akan menyertakan solusi yang akan bertentangan dengan formula perdamaian yang diajukan Ukraina.
“Mereka yang berbicara mengenai netralitas berarti memiliki sesuatu hal lainnya. Mereka terlihat seperti melindungi seseorang, tetapi kenyataannya hanya melindungi kepentingan mereka,” katanya.
Pemerintah Rusia berulang kali menegaskan bahwa Moskow tak menolak untuk bernegosiasi dengan Kiev.
Tetapi, Presiden Rusia Vladimir Putin selalu mengatakan bahwa solusi damai atas konflik di Ukraina, tak sesuai dengan negara Barat.
Ia pun menegaskan bahwa bahwa Kiev telah diperintahkan untuk mengganggu negosiasi.
Baca Juga: Putin Mobilisasi 300.000 Tentara Tempur Tambahan, Inilah Rentang Masa Serangan Rusia ke Ukraina
Putin melakukan mobilisiasi militer parsial untuk merekrut 300.000 tentara untuk mencapai tujuan militernya di Ukraina.
Dekrit mobilisasi militer parsial tersebut dilakukan saat invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki bulan ketujuh.
Rusia sendiri dikabarkan mengalami kemunduran pada peperangan mereka di Ukraina beberapa pekan terakhir.
Pasukan Ukraina dilaporkan telah merebut sejumlah wilayah yang sebelumnya diduduki Rusia.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.