Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Sejumlah Ganjalan Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia, dari Ekosistem sampai Baterai

Kompas.tv - 22 September 2022, 11:11 WIB
sejumlah-ganjalan-pengembangan-mobil-listrik-di-indonesia-dari-ekosistem-sampai-baterai
Pembahasan sola mobil dinas yang kan dikonversi jadi mobil listrik dalam acara B-Talk Kompastv, Selasa (20/9/2022). (Sumber: Youtube Kompastv)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Terdapat sejumlah kendala dalam mengembangkan kendaraan listrik dalam negeri saat ini. Selain soal infrastruktur atau ekosistem yang belum siap, sisi produksi dan pembiayaan turut menjadi ganjalan.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengungkapkan kendala yang dialami oleh industri kendaraan listrik dalam negeri saat ini satu di antaranya adalah masalah finansial.

“Saat ini kenyataannya memang mobil listrik belum mendapatkan dukungan sepenunya dari  perbankan sehingga industri itu masih kesulitan,” ujarnya dalam acara B-Talk Kompastv, Selasa (20/9/2022).

Menurutnya, hal itu lantaran didasarkan pada isu-isu yang masih berkembang di perbankan soal kosistem yang belum terbentuk. Isu-isu tersebut menyangkut soal purnajual, usia  dan baterai dari mobil listrik.

“Tentang baterai. Ada isu nanti mobil itu kalau kena air kebakaran atau nyetrum nggak. Lalu masa usia mobil listrik. Rata-rata usianya kan itu antara 8 – 10 tahun. Dan soal ekosistem, sudah dipersiapkan apa belum. Untuk itu saya sebagai Ketua Umum Periklindo mensosialisasikan hal-hal itu,” jelasnya.

Baca Juga: Soal Kebijakan Mobil Listrik, Pakar Bilang Harus Tiru Strategi Tesla dalam Hal Ekosistem

Terkait hal ini, Wartawan Senior Kontan Titis Nurdiana menilai bahwa masalahnya adalah soal visibility ekosistem itu belum nampak. Pertanyaan apakah soal purna jualnya sudah siap atau belum inilah yang menjadi perhitungan dari industri perbankan dalam memberikan pembiayaan.

 “Kenapa memberikan banyak persyaratan memberikan banyak barrier, ini bukan tidak berpihak tapi melihat visibility dari sisi bisnis. Kan pertimbangannya menjaga kredit macet itu,” tuturnya.

Menurut Titis, yang perlu dicermati adalah soal prioritas. Mengingat, target pemerintah untuk zero emission paling cepat tahun 2030 dan paling lambat 2060.

Oleh karena itu, memang membutuhkan roadmap yang sangat jelas supaya industri pembiayaan juga tahu persis bahwa dari visibilitynya mereka memberikan kredit itu tepat.

Salah satu yang sudah diupayakan pemerintah dalam kepastian bisnis ini adalah kebijakan mengonversi mobil dinas sebanyak 189.000 ke mobil listrik.

“Artinya, pasar dari mobil dinas inilah yang sebetulnya bisa ditangkap oleh industri. Untuk pembiayaan itu memang harus butuh keberanian,” kata Titis.

Proyeksi kebutuhan mobil listrik untuk instansi pemerintahan (Sumber: B-Talk KompasTV)

Adapun, dalam menciptakan kendaraan listrik itu masih membutuhkan komponen yang impor. Ada tiga komponen utama, pertama baterai, dinamo motor, dan kontroler.

Moeldoko mengatakan, beberapa komponen yang masih impor itu kini sedang dikembangkan sehingga secara bertahap ekosistem mobil listrik di Indonesia kan bisa mengurangi ketergantungan itu.

Adapun target pembangunan SPKLU saat ini, PLN menargetkan bakal mengoperasikan 4.900 unit SPKLU hingga akhir 2022. Per september 2022 ini, baru ada 150 SPKLU di seluruh Indonesia yang dibangun oleh PLN.

“PLN sendiri punya semangat untuk memperbanyak SPKLU,” tutupnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x