LONDON, KOMPAS.TV - Upacara kerajaan pemakaman ratu Elizabeth II hari Senin, (19/9/2022) dilakukan di Biara Kuno Westminster Abbey, dekat dengan Gedung Parlemen dan Aula Westminster tempat ratu disemayamkan.
Kawasan Westminster dulunya adalah pulau kecil dan sudah menjadi pusat peradaban dan kekuasaan Inggris sejak masa kuno abad 10.
Bagaimana sebuah desa kuno di pulau kecil terpencil di tepi sungai Thames yang berawa menjadi pusat spiritual, panggung upacara kerajaan, dan kancah pertarungan politik?
Kisah desa Westminster, seperti laporan BBC, adalah kantong kecil di sekitar Biara dan Gedung Parlemen yang penuh dengan tikungan sejarah yang tak terduga.
Ini adalah kisah tentang kekuasaan dan semua yang menyertainya: ambisi, intrik, protes, dan teror.
Lebih dari seribu tahun yang lalu, kaum Anglo-Saxon kaya yang tinggal di dekat lokasi Downing Street saat ini membangun sebuah gereja kecil di dekat pulau Thorney.
Baca Juga: Upacara Militer Iringi Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II di Westminster Abbey
Terletak di sebelah barat Anglo-Saxon Lundenwic, gereja Thorney dikenal sebagai 'minster barat' atau West Minster.
Pada tahun 960 Masehi, gereja tersebut menjadi biara Benediktin, dan para biarawan berjubah hitam di biara itu menjadi tokoh yang dikenal di Westminster selama hampir 600 tahun, sampai Henry VIII berpisah dari Gereja Katolik Roma.
Saat ini, Parliament Square menempati dataran tinggi bekas pulau Thorney; Biara berdiri di titik tertingginya; dan jalan-jalan terdekat (Storey's Gate, Great Smith Street, dan Great College Street) mengikuti aliran sungai yang mengalir di sekitar pulau.
Nama jalan Spring Gardens (dekat Trafalgar Square) dan Millbank (tempat pabrik penggilingan Abbey pernah berdiri) menggemakan masa lalu Westminster yang berawa dan kumuh.
Baca Juga: Kebaktian di Westminster Abbey Diakhiri Ratapan, Seluruh Inggris Mengheningkan Cipta 2 Menit
'Tempat yang mengerikan'
'Tipu daya' lekat dengan nama Westminster sejak awal.
'Sebuah piagam Raja Offa, tertanggal 785 M, mengacu pada "tempat mengerikan yang dikenal sebagai Westminster" dengan deskripsi mengerikan yang mungkin digaungkan banyak orang hingga hari ini.
Namun, piagam itu ternyata dinyatakan palsu, pemalsuan itu disetujui oleh Osbert dari Clare, tahun 1150-an, yang kualifikasinya sebagai pelindung para kaum tipu daya Inggris tidak ada bandingannya.
Tujuan Osbert adalah untuk meningkatkan reputasi Westminster sebagai tempat religius, tujuannya agar Edward the Confessor, salah seorang raja Inggris, diangkat menjadi santo.
Kampanyenya yang tak kenal lelah untuk kanonisasi Edward the Confessor akhirnya berhasil.
Sampai hari ini, kuil Edward menarik jamaah dari seluruh dunia, termasuk Presiden George W. Bush yang berdoa di sana pada tahun 2003.
Baca Juga: Dedikasi Ratu Elizabeth II bagi Inggris: Berikrar di Usia 21 Tahun untuk Mengabdi pada Britania Raya
Sumber : Kompas TV/BBC/Westminster
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.