JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri tak pernah mau disebut sebagai partai oposisi saat Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin pemerintahan.
Megawati memilih kata PDIP tidak di dalam kabinet dibanding istilah oposisi. Menurutnya istilah oposisi tidak tepat digunakan dalam sistem presidensial.
Istilah itu lebih cocok digunakan di negara barat yang memakai sistem parlementer, dengan kepala pemerintahan bukan seorang presiden tetapi perdana menteri.
Baca Juga: Puan Bawa Pesan Rahasia Megawati untuk Prabowo di Pertemuan Hambalang
"Makanya, saya kan tak pernah mau dibilang oposisi ketika pemerintahan Pak SBY. Kan dibilang PDI Perjuangan menjadi oposisi. Ndak tepat. Saya bilangnya apa? PDI Perjuangan, tidak ada dalam kabinet," ujarnya usai menghadiri Jeju Forum for Peace and Prosperity, Jumat (16/9/2022).
Lebih lanjut selain oposisi, istilah koalisi juga dinilai tidak tepat digunakan jika partai politik bersatu untuk kepentingan Pemilu.
Menurutnya di sistem pemilihan di Indonesia, masih ada KPU yang menjadi penghubung partai politik yang sudah sudah sepakat bersatu untuk kepentingan Pemilu.
Baca Juga: AHY Sindir Pemerintahan Jokowi yang Pakai Kebijakan BLT: Dulu Dihina-hina!
Megawati lebih memilih kerja sama dibanding koalisi. Sebab, koalisi harus benar-benar dari tingkat bawah atau tingkat pengurus parpol terendah di antara partai politik yang berkoalisi.
"Jadi kerancuan ini saya bilang tolong betul dihentikan dan harus dijelaskan kepada masyarakat dan semua mereka yang bekerja politik bahwa tak ada koalisi. Karena koalisi itu nantinya benar-benar saya bilang, dengan kerja sama itu berbeda," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.