JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Keamanan Siber Pratama Pradha mengungkapkan motif hacker Bjorka sebagai motif ekonomi dan politik.
"Motif ekonomi terus geser politis yang sebenarnya seperti hacktivist," jawab Pratama ketika ditanya motif peretasan Bjorka oleh jurnalis Kompas TV Rangga, Minggu (11/9/2022).
Hacktivist, jelas dia, adalah hacker atau peretas yang tidak memiliki motif ekonomi. Mereka biasanya memancarkan aspirasi atau protes kepada negara.
"Kalau Bjorka campur campur, ada ekonomi ada hacktivist seolah suara rakyat," kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC itu.
Pratama memperkirakan bahwa Bjorka merupakan orang Indonesia, karena ia berbeda daripada peretas dari luar negeri.
"Orang luar agak berbeda dia bisa manfaatkan buat doxing, kalau Bjorka dia omongin masalah politik, Munir, harga minyak," ujarnya.
Menurutnya, peretas yang telah membobol data registrasi SIM card masyarakat Indonesia dan menjualnya di Breach Forum itu pandai bersembunyi.
"Cukup pandai dia, spesial bikin akun buat sembunyi," ujarnya.
"Sekelas Bjorka ini cukup pintar, gunakan TOR (browser)," imbuhnya.
Baca Juga: Soal Hacker Bjorka, Pakar Ingatkan Warganet Hati-Hati Bagikan Data dan Sebut Motif Lebih ke Politik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.