LONDON, KOMPAS.TV — Ratu Elizabeth II tutup usia pada Kamis (8/9/2022) di Kastil Balmoral Skotlandia pada usia 96 tahun. Dia telah memimpin selama lebih dari 70 tahun dan merupakan pemimpin terlama kerajaan Inggris.
Berikut adalah peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya, seperti dikutip dari The Associated Press.
21 April 1926: Lahir dengan nama Putri Elizabeth Alexandra Mary di Mayfair, London, anak pertama dari calon Raja George VI dan Ratu Elizabeth, yang kemudian disebut Ibu Suri.
10 Desember 1936: Elizabeth menjadi pewaris takhta setelah pamannya Raja Edward VIII turun tahta dan ayahnya menjadi raja.
13 Oktober 1940: Elizabeth membuat pidato publik pertama pada usia 14 di BBC Children's Hour untuk meyakinkan anak-anak yang telah terpisah dari orang tua mereka.
1945: Elizabeth diangkat menjadi Subaltern di Auxiliary Territorial Service, melayani Inggris selama Perang Dunia II.
20 November 1947: Elizabeth menikahi Pangeran Philip Mountbatten dari Yunani dan Denmark di Westminster Abbey.
14 November 1948: Pangeran Charles, sekarang Pangeran Wales, pewaris takhta Inggris, lahir di London.
15 Agustus 1950: Anak kedua dan putri satu-satunya Elizabeth, Anne, lahir di London.
Baca Juga: Bertakhta Selama 70 Tahun, Ratu Elizabeth II Sangat Dicintai Rakyat Inggris
6 Februari 1952: Elizabeth menjadi ratu setelah kematian ayahnya, George VI.
2 Juni 1953: Elizabeth dinobatkan menjadi Ratu Inggris dalam dalam upacara akbar di Westminster Abbey. Dia memulai tur Persemakmuran, mengunjungi tempat-tempat termasuk Bermuda, Fiji, Tonga, Australia, dan Gibraltar.
19 Februari 1960: Anak ketiga Elizabeth, Pangeran Andrew, lahir di London.
10 Maret 1964: Anak keempat Elizabeth, Pangeran Edward, lahir di London.
Mei 1965: Elizabeth melakukan kunjungan bersejarah ke Jerman Barat, kunjungan Jerman pertama oleh seorang pemimpin Inggris dalam 52 tahun.
1977: Elizabeth merayakan Silver Jubilee-nya, yang menandai 25 tahun takhta.
1992: Elizabeth memiliki apa yang dia gambarkan sebagai "annus horribilis," atau "tahun yang mengerikan." Pada tahun ini, tiga dari empat pernikahan anaknya berakhir dengan perceraian.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.