Kompas TV nasional hukum

Kapolri Jawab Isu Diagram Konsorsium 303 Dibuat Internal Polisi: Bisa Saja Pihak Luar

Kompas.tv - 8 September 2022, 14:23 WIB
kapolri-jawab-isu-diagram-konsorsium-303-dibuat-internal-polisi-bisa-saja-pihak-luar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan tantangan dan upaya penyelidikan serta penyidikan Polri terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh tersangka Irjen Ferdy Sambo, Rabu (7/9/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjawab isu terkait diagram konsorsium 303 dibuat internal kepolisian dan disebarkan ke publik. 

Hal itu diungkapkan dalam wawancara eksklusif dengan Kapolri di program Satu Meja The Forum Spesial 'Siasat Kapolri di Pusaran Kasus Sambo' di Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam.

Dalam wawancara itu, Jurnalis Senior Harian Kompas Budiman Tanuredjo bertanya kepada Kapolri soal isu diagram konsorsium 303 yang tersebar di media sosial.

Diagram itu berisikan nama-nama petinggi Polri yang diduga terlibat bekingan judi. 

Apalagi, lanjut tanya Budiman, diagram konsorsium 303 dikaitkan dengan bawahannya, yakni bekas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang juga tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

“Ya pastinya ada yang membuat. Mungkin saja ada informasi dari dalam, tapi juga bisa saja dari pihak luar. Ini yang sedang kami dalami,” papar Kapolri. 

Baca Juga: Wawancara Kapolri Listyo Sigit Prabowo (III-Habis): Konsorsium 303 Saya Minta Usut Sampai ke Atas

Ia pun menegaskan, pihaknya dan jajaran kepolisian berkomitmen berantas judi ini.

“Yang penting kalau buat saya, bagaimana kemudian anggota betul-betul berkomitmen, bahwa yang namanya judi online atau pun segala macam perjudian betul-betul bisa diberantas," ungkap mantan Kabareskrim ini.

Jenderal polisi bintang empat yang pernah menjadi Kapolresta Surakarta ini pun menegaskan, pihaknya akan terus mendalami itu dan mencari kebenarannya. 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x