KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina akhirnya mengaku bertanggung jawab atas serangan udara di Krimea setelah membantahnya.
Salah satu serangan yang terjadi pada awal Agustus, menyerang pangkalan militer Rusia Saky dan membunuh satu orang.
Mereka sebelumnya telah menolak mengakui berperan dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Zelenskyy Girang Ukraina Rebut Kembali Wilayahnya yang Diduduki Rusia: Ini Berita Bagus
Bahkan mereka menyalahkan tentara Rusia atas kerusakan pada pangkalan udara tersebut.
Namun, Kantor Berita Ukraina Ukrinform dikutip dari BBC, Rabu (7/9/2022) mengungkapkan Komandan Militer Kiev, Valeriy Zaluzhnyi menegaskan roket Ukraina telah menghantam wilayah militer Kriema.
Serangan itu termasuk pangkalan militer Saky, dengan sejumlah ledakan pada 9 Agustus.
Ia mengklaim serangan ke pangkalan di wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014 itu, membuat 10 pesawat tempur Rusia “tak bisa beraksi”.
Zaluzhnyi mengatakan serangan itu juga dimaksudkan untuk menantang kepercayaan militer Rusia secara keseluruhan dan rasa impunitas.
Serangan itu adalah bagian dari respons yang disengaja terhadap upaya Rusia untuk mencoba dan menjauhkan warga sipilnya sendiri dari konflik.
Baca Juga: Parlemen Jerman Kibarkan Bendera Setengah Tiang untuk Gorbachev, Hormati Jasanya untuk Berlin
Pangkalan udara Saky berada di dekat Novofedorivka di pantai barat Kriema, area pantai yang popular di kalangan turis Rusia.
Serangan itu adalah pertama kalinya Ukraina menyerang Krimea sejak invasi skala penuh Rusia dimulai pada Februari.
Krimea saat ini telah menjadi sasaran dari peningkatan jumlah ancaman militer Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.