PONOROGO, KOMPAS.TV - Pihak Pondok Pesantren Darussalam Gontor buka suara atas berita meninggalnya seorang santri berinisal AM yang diduga meninggal karena diduga dianiaya sesama santri.
"Pertama, kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum Ananda AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan," kata Jubir Ponpes Gontor Noor Syahid, dalam tayangan program Sapa Pagi Kompas TV, Selasa (6/9/2022).
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan tidak terbuka," ujarnya.
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo menyatakan, pihak polisi sudah menemui pengurus Pondok Pesantren Gontor terkait kematian AM, santri asal Palembang, Sumatera Selatan.
Saat ditemui tim Polres Ponorogo, menurut Catur, pihak Pondok Gontor kooperatif. Bahkan pihak pondok berjanji akan transparan dalam kasus ini
"Sudah ada 7 saksi diperiksa. Diduga ada kesalahpahaman antar santri, nanti akan kami selidiki," ujarnya.
Baca Juga: Keluarga Ungkap Kronologi Santri Tewas Dikeroyok, Siap Tuntut Ponpes: Lalai, Tak Bisa Awasi Santri
Ibunda korban, Soimah, menceritakan kronologi kejadian kematian tidak wajar yang dialami anaknya.
Apalagi, dalam keterangan Soimah, pihak ponpes Gontor tidak jelas soal kematian anaknya hingga ia mengadu, minta keadilan kepada pengacara Hotman Paris pada 4 September 2022.
Hotman Paris pun mengunggah itu di Instagram dia, seraya minta keadilan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.