PYONGYANG, KOMPAS.TV - Rezim Kim Jong-Un kesal dengan penilaian pelapor khusus PBB tentang HAM, Elizabeth Salmon, yang menyebut Korea Utara kurang bersedia bekerja sama.
Korea Utara pun mendamprat Salmon dan menyebutnya sebagai "boneka Amerika Serikat" (AS).
Hal itu diungkapkan oleh Misi Permanen Korea Utara untuk PBB, Jumat (2/9/2022).
Perwakilan Korea Utara itu mempertanyakan upaya AS untuk meningkatkan hak asasi manusia.
Baca Juga: Eks Dubes Inggris di Myanmar Dipenjarakan Junta Militer, Dituding Langgar UU Imigrasi
Selain itu, mereka menegaskan bahwa "konyol" jika AS berperilaku sebagai "hakim hak asasi manusia", padahal masih bergulat dengan persoalan HAM-nya sendiri.
“Raket hak asasi manusia AS dan kekuatan-kekuatan permusuhan lainnya, tidak lain adalah cara bermusuhan yang paling dipolitisasi untuk menodai citra bermartabat Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK),” bunyi pernyataan mereka dikutip dari Fox News.
“Tak lama sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS memberikan sambutan hangat terhadap penunjukan 'duta besar untuk kerja sama internasional tentang hak asasi manusia Korea Utara' oleh kelompok boneka pengkhianat, sambil mempersoalkan situasi 'HAM' kami dengan kejam,” tambahnya.
Baca Juga: Bikin Kim Jong-Un Kecewa, Pejabat Pembangunan Rumah Sakit Pyongyang Dikirim ke Kamp Kerja Paksa
Sebelumnya, pelapor khusus PBB untuk HAM Korea Utara, Elizabeth Salmon, melakukan kunjungan pertama ke Korea Selatan untuk bertemu pejabat, aktivis dan pembelot Korea Utara setelah ia ditunjuk pada bulan lalu.
Pada Jumat, Salmon mengatakan bahwa dirinya "menyadari sepenuhnya kurangnya kerja sama dari Korea Utara adalah tantangan."
Korea Utara menegaskan telah menjelaskan bahwa mereka tak akan mengakui atau berurusan dengan pelapor khusus PBB, dan mengecam pernyataan Salmon di Seoul.
Korea Utara menambahkan bahwa mereka tak akan pernah "memaafkan" AS dan "bawahannya" yang bertujuan menggulingkan "sistem sosial"-nya.
Sumber : Fox News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.