JAMBI, KOMPAS.TV - Keluarga Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat mengimbau ibunda Yosua, Rosti Simanjuntak untuk tak menyaksikan rekonstruksi pembunuhan berencana, Selasa (30/8/2022).
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat melarang istrinya menonton rekonstruksi pembunuhan tersebut di televisi. Rupanya, ia khawatir kondisi psikis istrinya akan kembali terguncang mengingat almarhum putranya itu.
Selain itu, pihak keluarga juga tak bisa menyaksikan tayangan tersebut melalui televisi karena daerah domisili mereka di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi sempat terkena pemadaman listrik. Samuel pun terpaksa menonton proses rekonstruksi tersebut melalui YouTube.
Ia berharap agar proses rekonstruksi berjalan dengan lancar.
"Ya harapannya agar rekonstruksi ini bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan BAP atau pernyataan para tersangka kepada kepolisian," tutur Samuel, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Samuel juga mengungkapkan kekecewaannya karena kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak, tak diizinkan mengikuti rekonstruksi pembunuhan Brigadir J secara langsung.
Baca Juga: Ferdy Sambo Gunakan Baju Tahanan & Diborgol, Ito Sumardi : Itu Pertimbangan Subjektif dari Penyidik
"Ya terutama pihak pengacara kita ya, sangat kecewalah, sebagai utusan kita di sana," lanjutnya merujuk pengacaranya yang tak diizinkan mengikuti proses rekonstruksi secara langsung.
Terkait pelarangan itu, ia tak mengetahui secara pasti terkait aturan yang berlaku dalam proses rekonstruksi itu.
"Itu saya belum tau bagaimana sebenarnya peraturannya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 78 adegan dilakukan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J hari ini, Selasa.
Adegan rekonstruksi dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP) di Magelang, rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Jakarta, dan rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta.
“Ini atas seizin penyidik, untuk kegiatan rekonstruksi pada hari ini. Rekonstruksi pada hari ini akan meliputi 78 adegan," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo dikutip dari Kompas TV, Selasa.
“Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan meliputi peristiwa tanggal 4, 7 dan 8 juli. Di rumah Saguling 35 adegan, meliputi peristiwa tanggal 8 dan pasca-pembunuhan Brigadir J," ujarnya.
Sumber : Kompas.tv/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.