MEDAN, KOMPAS.TV – Ribuan nelayan kecil di Medan Utara mengharapkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi supaya bisa melaut. Hal ini disampaikan oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Sumatra Utara.
Ketua HNSI Kota Medan Abdul Rahman mengungkapkan, banyak nelayan kecil yang tidak melaut. Ada yang memaksakan melaut karena sekarang ini hasil tangkapan juga minim.
“Biaya yang harus dikeluarkan nelayan sekali melaut tinggi. Salah satu penyebabnya karena tidak adanya stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di Medan Utara,” ujarnya, Senin (29/8/2022) sepertui dikutip dari Antara.
Kondisi tersebut mengakibatkan para nelayan kecil harus membeli BBM dari para agen dengan harga relatif tinggi dan minimal Rp8.000 per liter, walau hasil tangkapan belum diketahui.
"Kalau BBM subsidi jenis solar kan Rp5.150 per liter, tapi nelayan kecil tidak bisa beli di SPBU. Sementara SPBU tidak melayani nelayan yang pakai jeriken dua liter," jelasnya.
Baca Juga: Nelayan Kesulitan Dapatkan BBM Bersubsidi
Sebagaimana diketahui, saat ini ada sekitar 13.000 nelayan kecil di Medan Utara dengan kapal lima gross ton ke bawah yang melaut hingga empat mil menggunakan mesin dompeng.
Belasan ribu nelayan kecil itu berpangkalan di Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhandeli di Medan Marelan, lalu Kelurahan Nelayan Indah dan Kelurahan Pekan Labuhan di Medan Labuhan.
Lalu, ada di Kelurahan Bagan Deli, Belawan Lama, Gudang Arang dan Uni Kampung di Kelurahan Belawan I, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Belawan Bahagia, dan Kelurahan Belawan Bahari di Medan Belawan.
"Solusi yang kita tawarkan, bagaimana pemerintah itu mendirikan SPBU mini di kawasan nelayan. Tinggal yang mengelola dan cara mendapatkan pasokan BBM subsidi lagi," tutur Abdul.
Baca Juga: PKS Sebut, Ribuan Nelayan Terancam Bangkrut Jika Harga BBM Naik
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.