KOMPASTV - Kasus dugaan kebocoran data dalam jumlah besar kembali terjadi di Indonesia. Kali ini data PLN dan data milik puluhan ribu perusahaan di Indonesia yang diduga bocor dan dijual di dark web.
Dugaan kebocoran data PLN meliputi 17 juta data pribadi pelanggan yang dijual di breach forum, ada lagi kebocoran data yang diduga dari 21.000 perusahaan Indonesia dan perusahaan asing yang bercabang di Indonesia sebesar 347GB.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Samuel A. Pangerapan, menyatakan pihak PLN melaporkan saat ini sedang dilakukan evaluasi berkelanjutan terhadap sistem keamanan siber PLN di saat bersamaan, PLN juga melakukan peningkatan sistem pelindungan data pribadi pelanggan, ia juga menyatakan sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan sistem pelindungan data pribadi PLN mengungkapkan bahwa pihaknya juga tengah melakukan kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara BSSN.
Namun klaim data pengguna itu yang berasal dari database perusahaan dibantah oleh pihak PLN. Pihak PLN menyatakan data yang dikelola PLN dalam kondisi aman sebagaimana mestinya. PLN juga menegaskan institusinya telah menerapkan sistem keamanan berlapis bersama Badan Siber dan Sandi Negara.
Kementerian Kominfo telah menyampaikan rekomendasi teknis kepada PLN guna meningkatkan pelindungan data pribadi pelanggan PLN. Selanjutnya Kementerian Kominfo akan terus mereview pemenuhan kewajiban PLN terhadap ketentuan pelindungan data pribadi yang berlaku.
Data pelanggan Indihome juga diduga bocor dan diperjualbelikan di situs bernama Bjorka. sebanyak 26 juta histori pencarian.
Namun, Telkomgroup memastikan tidak ada kebocoran data browsing history atau data pribadi pengguna Indihome. Hal ini disampaikan setelah perusahaan Telkomgroup melakukan investigasi seusai adanya informasi tentang kebocoran data pengguna Indihome di internet.
SVP Corporate Communications and Investor Relations Telkomgroup, Ahmad Reza, menyatakan setelah dilakukan investigasi terhadap record data yang diperjualbelikan di forum, Telkomgroup memastikan tidak ada kecocokan dengan data milik Telkom.
Kementerian Komunikasi dan Informatika turut memberikan responsnya terkait kasus dugaan kebocoran data ini. Kominfo mengatakan masih mendalami kebocoran data tersebut. Di saat bersamaan Badan Siber dan Sandi Negara turut melakukan pendampingan teknis meski begitu data pengguna seharusnya dijaga agar jangan sampai bocor. Jika sampai bocor tata kelola data harus diperbaiki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.