HELSINKI, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Finlandia menangis saat menyampaikan permintaan maaf untuk kedua kalinya di depan publik atas skandal pesta liarnya yang bocor di media sosial.
Ia pun menegaskan telah mengalami pekan yang berat setelah video pesta liar itu bocor ke publik.
Marin memang mendapat tekanan setelah video dirinya yang tengah berpesta dengan sejumlah selebritis bocor ke publik.
Bahkan ia dituduh mengonsumsi narkoba saat bersenang-senag dalam pesta tersebut.
Baca Juga: Foto Telanjang Dada Influencer Tamu Pestanya Viral, PM Finlandia Sanna Marin Minta Maaf
Marin pun membantahnya, dan langsung melakukan tes narkoba untuk membuktikan hal itu tak benar.
“Sejujurnya, saya bisa mengatakan bahwa pekan ini tak mudah bagi hidup saya. Bahkan sebenarnya cukup sulit,” kata Marin di Helsinki, Rabu (24/8/2022), seperti dikutip dari California18.
Marin pun berharap rakyat Finlandia lebih melihat dan mengevaluasi kinerjanya di pemerintahan dibandingkan dengan kehidupannya di waktu senggang.
Setelah itu, tangis Marin pun pecah dan di depan semua yang hadir, ia melanjutkan permintaan maafnya.
“Di tengah masa yang kelam, saya terkadang merindukan kebahagiaan, cahaya dan kesenangan, dan itu termasuk video dan foto yang tak ingin saya lihat, dan saya tahu Anda juga tak menginginkannya. Itu pribadi, itu penuh kesenangan dan itu hidup,” tambahnya.
Kontroversi muncul setelah sebuah foto yang memperlihatkan dua perempuan bertelanjang dada tersebar di media sosial. Foto itu diambil pada sebuah pesta di kediaman resmi perdana menteri Finlandia pada bulan lalu.
Foto, yang kini telah dihapus itu, muncul pertama kali di akun TikTok milik model dan influencer Sabina Särkkä.
Foto itu menampilkan Särkkä dan seorang perempuan lain, bukan Marin, berciuman sambil mengangkat atasan mereka, sementara tanda bertuliskan "Finlandia" menutupi bagian dada mereka.
Baca Juga: PM Finlandia Sanna Marin Dihujat Usai Video 'Pesta Liarnya' Bocor, Murka dan Bantah Gunakan Narkoba
Setelah muncul kontroversi, Marin pun meyakinkan bahwa dirinya tak akan menghindari pekerjaan sehari pun.
Perempuan berusia 36 tahun itu pun mengatakan yang terpenting sekarang adalah membangun negara yang kuat.
Insiden ini sendiri terjadi di tengah usaha Finlandia untuk bergabung dengan NATO.
Apalagi langkah mereka tersebut mendapat tentangan dari Rusia yang berbatasan langsung dengan Finlandia, dan mengancam akan melakukan tindakan jika usaha Helsinki bergabung dengan NATO berlanjut.
Sumber : California 18
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.