KOMPAS.TV - Saat pemerintah mengutak-atik kebijakan BBM untuk melindungi keuangan negara dan masyarakat miskin, masih banyak mobil mewah dengan harga dan pajak selangit yang justru "menenggak" BBM subsidi.
Mahalnya impor minyak dunia lalu naiknya jumlah konsumen BBM subsidi ditambah kurs fluktuatif menjadi trilema yang menekan kesehatan keuangan negara.
Baca Juga: Sri Mulyani Soal Tambahan Subsidi BBM Rp198 T: Dari Mana Anggarannya?
Kita ambil salah satu jenis BBM subsidi yaitu pertalite. Dari kuota tahun ini sebanyak 23 juta kilo liter sisanya diperkirakan hanya cukup sampai Oktober saja.
Penambahan kuota pun sedang dipertimbangkan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menekan risiko jebolnya anggaran akibat penambahan kuota pemerintah, juga mempertimbangkan kenaikan harga jual BBM subsidi.
Sayangnya, di saat utak-atik kebijakan BBM untuk menyelamatkan daya beli masyarakat miskin dan rentan miskin yang berhak, justru banyak mobil mewah yang masih saja "menenggak" BBM bersubsidi.
Mengutip data Pertamina, 60 persen masyarakat menengah ke atas mengonsumsi 30,5 juta kilo liter BBM subsidi.
Sisanya 7,6 juta kilo liter barulah dinikmati golongan miskin. Artinya 80 persen subsidi atau uang negara memang salah sasaran.
Berdasarkan penelusuran KompasTV, mobil mewah ini memiliki kapasitas mesin di atas 2.000 cc.
Bahkan tak sedikit mobil dengan harga dan pajak selangit yang tanpa rasa salah membeli BBM bersubsidi.
Respons masyarakat cukup beragam, tetapi tak sedikit yang beranggapan pembatasan dan penyesuaian harga sudah tidak akan terlalu mengagetkan.
Tahun ini alokasi anggaran subsidi dan kompensasi BBM naik 3 kali lipat dan mencapai rekor tertinggi sampai dengan Rp 502 triliun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.