Harga BBM AS Turun, Lebih Terjangkau Ketimbang di Indonesia?

JAKARTA, KOMPAS.TV - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Amerika Serikat (AS) kian menurun dalam dua bulan terakhir. Lebih terjangkau mana harganya dengan di Indonesia?

Dilansir dari Bloomberg, per Rabu (24/8/2022), harga rerata BBM kelas reguler di AS hanya USD3,892 atau Rp57.835 per galon.

Harga tersebut turun drastis usai sempat menyentuh rekor tertinggi di angka Rp74.537 per galon.

Kepala Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Cecilia Rouse menyebut turunnya harga BBM di Negeri Paman Sam jadi kabar menyenangkan.

"Harga bensin di bawah 4 dolar AS per galon memberikan ruang bernapas yang sangat dibutuhkan bagi keluarga di seluruh AS," kata Cecilia via Washington Post.

Dengan harga Rp57.835 per galon atau Rp15.280 per liter, hal itu menunjukkan harga BBM di Indonesia lebih murah. Sebab, harga terbaru Pertalite yang telah disubsidi pemerintah Indonesia saat ini hanya Rp7.650 per liter.

Baca Juga: Jumat Besok, Para Menteri akan Laporkan Hitungan Kenaikan BBM ke Jokowi

Namun, dari segi keterjangkauan, murah atau mahalnya harga BBM bisa jadi relatif, jika menilik UMR masing-masing negara.

Di Amerika Serikat, berdasar data Departemen Buruh AS, UMR terendah berada di Negara Bagian West Virginia dengan gaji 8,75 USD per jam. 

Dengan durasi kerja 154 jam per bulan, atau 38 jam per minggu, rerata gaji terendah di Negeri Paman Sam adalah USD1347,5 atau nyaris Rp20 juta per bulan. Pendapatan terendah pekerja selama sebulan di AS, bisa untuk membeli sekitar 1.309 liter BBM.

Adapun UMR terbesar di Indonesia adalah kota Bekasi, Rp4.816.921 per bulan, hanya bisa digunakan untuk membeli 630 liter BBM.

Menggunakan rumus pendapatan dibagi harga BBM, bisa disimpulkan harga BBM di AS lebih terjangkau ketimbang di Indonesia, kendati secara nominal lebih mahal. 

Baca Juga: Rencana Pemerintah Naikkan Harga BBM saat Harga Minyak Dunia Turun Dipertanyakan