CAPE CANAVERAL, KOMPAS.TV — Setelah selama bertahun-tahun terlambat dan memakan anggaran lebih dari miliaran dollar Amerika Serikat (AS), roket terbaru NASA menuju bulan mulai diuji. Pada minggu depan, roket ini akan melakukan penerbangan uji coba berisiko tinggi.
Roket setinggi 98 meter ini akan mencoba mengirim kapsul tanpa awak ke orbit bulan yang sangat jauh. Misi ini dilakukan 50 tahun setelah misi penerbangan Apollo menuju bulan yang fenomenal.
Jika semuanya berjalan dengan baik, para astronot dapat segera mengelilingi bulan pada tahun 2024. NASA bertujuan untuk mendaratkan dua orang di permukaan bulan pada akhir tahun 2025.
Baca Juga: Dikira Meteor, Ternyata Serpihan Roket Milik China Jatuh di Wilayah Indonesia!
Peluncuran roket dijadwalkan akan dilakukan pada Senin pagi dari NASA's Kennedy Space Center. Uji terbang enam minggu itu berisiko dan bisa dipersingkat jika ada yang gagal.
“Kami akan menekankan dan mengujinya. Kami akan membuatnya melakukan hal-hal yang tidak akan pernah kami lakukan dengan kru di dalamnya untuk mencoba membuatnya seaman mungkin,” kata Administrator NASA Bill Nelson, seperti dikutip dari The Associated Press, Rabu (24/8/2022).
Label harga untuk misi tunggal ini memakan biaya lebih dari 4 miliar dollar AS. Jika biaya persiapan sejak dimulainya program ini satu dekade lalu ikut dihitung, hingga pendaratan di bulan 2025 nanti, maka biaya total mencapai 93 miliar dollar AS.
Baca Juga: Serpihan Roket yang Diduga Milik Tiongkok Ditemukan di Perkebunan Warga di Kalimantan Barat
Program penerbangan ini diberi nama Artemis, yang dinamai dari saudara kembar Apollo, yang merupakan dewa dalam kisah mitologi Yunani.
Roket baru ini lebih pendek dan lebih ramping dari roket Saturn V yang melemparkan 24 astronot Apollo ke bulan setengah abad yang lalu. Tapi Artemis lebih kuat daripada Apollo, yang mengemas daya dorong sebesar 4 juta kilogram.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.