JAKARTA, KOMPAS.TV - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) keukeuh dengan tuduhannya bahwa Dinas Intelijen Ukraina merupakan dalang di balik tewasnya putri sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, Darya Dugina.
Diketahui, Darya Dugina, putri dari ultranasionalis Alexander Dugin, tewas dalam sebuah kecelakaan pada Sabtu (20/8/20220 malam.
Tim penyelidik Rusia mengatakan bahwa ketika ada alat yang diduga bom meledak di dalam mobil yang dikendarai Darya Dugina.
Baca Juga: Ternyata Ini Makna di Balik Bendera Rusia Menurut Vladimir Putin
Ukraina sendiri hingga saat ini telah membantah bahwa mereka berkaitan dengan insiden tersebut.
“Ukraina jelas tak terlibat karena kami bukanlah negara kriminal, yang mana itulah Federasi Rusia, dan lebih penting lagi kami bukan negara teroris,” kata penasihat Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak.
Melansir Antara, kali ini, FBS menyebutkan bahwa serangan terhadap Darya Dugina itu dilakukan oleh perempuan Ukraina kelahiran 1979.
Perempuan 43 tahun dan anak gadisnya itu tiba di Rusia pada Juli. Keduanya tinggal selama satu bulan untuk mempersiapkan serangan.
“Mereka menyewa sebuah ruang apartemen di gedung yang sama dengan Dugina dan mempelajari gaya hidupnya,” demikian pernyataan dari FBS.
Perempuan itu kemudian melancarkan aksinya dengan menghadiri acara di luar Moskow pada Sabtu malam. Acara yang sama yang dihadiri oleh Dugina dan ayahnya.
Baca Juga: Jelang Hari Kemerdekaan Ukraina, Zelenskyy Minta Rakyat Bersiap Hadapi Kans Serangan ‘Kejam’ Rusia
“Dia melakukan ‘peledakan terkontrol’ pada mobil Dugina, lalu kabur ke Estonia,” tegas FBS.
Hingga saat ini, Kiev belum menanggapi pernyataan dari FBS tersebut.
Sebagai informasi, Dugina merupakan putri Alexander Dugin yang merupakan sosok yang mendukung penggunaan kekerasan demi penyatuan wilayah berbahasa Rusia.
Darya Dugina sendiri mendukung gagasan ayahnya. Beberapa kali dia muncul di televisi pemerintah dan secara terang-terangan mendukung tindakan Rusia ke Ukraina.
Hal yang menjadi perhatian adalah kedekatan mereka dengan Vladimir Putin, di mana pengamat menilai bahwa Dugin memiliki pengaruh besar dalam kebijakan luar negeri Moskow.
Baca Juga: Pemberontak Rusia Pelaku Peledakan yang Tewaskan Putri Sekutu Putin, Sang Presiden Selanjutnya?
Dugin disebut membantu meletakkan dasar-dasar pemikiran bagi Putin untuk menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih agresif dan ekspansif.
Namun, pengamat lain menilai Dugin hanya memiliki sedikit pengaruh karena tidak pernah menduduki jabatan apapun di Kremlin.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.