JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua tim dokter forensik yang melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J, Ade Firmansyah, memastikan bahwa tidak ada luka kekerasan, melainkan luka tembak di tubuh jenazah bernama lengkap Nofriansyah Yosua Hutabarat itu.
Ade mengatakan bahwa pihaknya telah fokus memeriksa dugaan luka akibat kekerasan di tubuh jenazah sesuai informasi yang disampaikan oleh keluarga sebelum pelaksanaan autopsi kedua Brigadir J pada 27 Juli 2022 lalu.
"Sesuai informasi yang kami dapatkan dari keluarga (Brigadir J -red) pada bagian-bagian tubuh tertentu itu lah yang kami lihat, dan memang sudah kami pastikan, baik secara makroskopik dengan menggunakan cahaya forensik serta dengan mikroskopik, bahwa itu kami pastikan tidak ada luka di sana," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) itu saat menemui wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022).
Ia menegaskan, hasil autopsi kedua Brigadir J menunjukkan bahwa tidak ada luka di tubuh Brigadir J selain luka tembakan atau kekerasan senjata api.
"Jadi saya bisa yakinkan sesuai dengan hasil pemeriksan kami baik pada saat kami lakukan autopsi, maupun pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan, dan hasil pemeriksaan mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya (Brigadir J -red) selain luka-luka akibat kekerasan senjata api (luka tembakan -red)," tegas Ade.
Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Dokter Forensik: Tak ada Kekerasan Lain Selain Kekerasan Senjata Api
Dokter forensik di RSCM Jakarta itu juga menyebut, luka di tubuh jenazah Brigadir Yosua itu masih bisa diidentifikasi dengan jelas sebagai luka tembak yang masuk atau luka tembak yang keluar dari tubuh.
"Yang jelas kami melihat bahwa pada autopsi kedua ini luka-luka yang ada itu jelas masih bisa kami identifikasi, baik itu sebagai luka tembak masuk, maupun ada yang sebagai luka tembak keluar," terangnya.
Ia menyebut, pihaknya tidak bisa memeriksa tentang arah tembakan, akan tetapi ia memastikan ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar pada tubuh Brigadir J.
"Kami bukan melihat arah tembakan, forensik tidak melihat arah tembakan, tetapi arah masuknya anak peluru, kami melihat ada 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak keluar," tuturnya.
Selain luka tembak, Ade memastikan, tidak ada lagi luka lain di tubuh ajudan Ferdy Sambo itu.
"Tidak ada kekerasan di tempat lainnya, saya bisa pastikan di sini, tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api, dan memang yang fatal ada dua, yaitu di dada dan di kepala," jelas Ade.
Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: Ada 5 Luka Tembak Masuk, 4 Luka Tembak Keluar, 2 Luka Fatal
Terkait lokasi serta urutan luka tembakan di tubuh jenazah Brigadir J, Ade mengatakan tidak dapat menyampaikannya kepada masyarakat karena hal itu merupakan bagian dari penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J.
"Yang jelas, luka yang fatal itu (di dada dan di kepala -red). Jadi saat ini tentunya, sekali pun ada informasi yang bisa kami bagikan ke masyarakat, namun ada informasi-informasi yang tentunya harus kami jaga karena itu bagian dari penyidikan," jelas dia.
Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Ada Ancaman ke Brigadir J Saat H-1 Pembunuhan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.