BANJAR, KOMPAS.TV - 77 tahun sudah Indonesia merdeka, namun kebahagiaan kemerdekaan masih harus dilalui keluarga Roni Ahmadi dengan kehidupan ekonomi yang sangat memprihatinkan.
Bersama sang istri, Rahmawati dan lima orang anaknya, Roni Ahmadi terpaksa harus melewati kehidupannya dengan berdiam di sebuah gubuk tak layak huni yang berada didalam sebuah hutan karet, Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Kronologi Truk Tangki Pertamina Terbalik di Martapura, Sopir Mengaku Terkejut Hindari Sepeda Motor
Rahmawati bersama sang suami mulai menjalani kehidupan mereka dengan sangat memprihatinkan sejak anak pertama mereka lahir di gubuk ini.
Gubuk yang mereka diamipun sangat tak layak, karena hanya beratapkan sebuah terpal dan dinding kayu dilapisi karung yang telah banyak bolong, sehingga membuat dinginnya malam dipastikan langsung masuk saat satu keluarga ini beristirahat malam hari.
ironisnya lagi, untuk penerangan di malam hari, keluarga Roni Ahmad hanya menggunakan satu buah lampu minyak mirip sebuah obor kecil.
pekerjaan Roni yang hanya sebagai buruh tani lepas dan serabutan membuatnya hanya bisa pasrah dan tak mampu untuk memperbaiki gubuk miliknya selama 17 tahun lamanya.
Seluruh anaknya pun tak lagi mengenyam pendidikan karena keterbatasan biaya dan harus turut bekerja membantunya sebagai buruh tani lepas setiap hari dengan upah hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Menurut Roni, belum pernah sekalipun datang bantuan dari pemerintah setempat.
"Tahun 2006 tinggal di sini, bagus awalnya, tapi kemudian pohon rubuh timpa rumah ini, hanya keluarga yang bantu perbaiki, tidak ada dari mana-mana," tutur Roni.
Baca Juga: Momen Kemerdekaan, Pengamat Hukum STIHSA, Abdul Halim, Sebut Saatnya Pemerintah Bersih-Bersih
Ketua DPRD Banjar, Muhammad Rofiqi, melihat langsung bagaimana kondisi keluarga Roni.
selain memberikan bantuan langsung untuk membangun rumah layak huni bagi Ahmadi Roni.
Rofiqi juga mengaku miris dan sedih karena masih ada Warga Kabupaten Banjar yang dikenal dengan sumber daya alam melimpah seperti batubara, ternyata masih belum mampu mensejahterakan masyarakatnya.
"Kita jani gotong royong benahi rumah ini, ini tidak jauh dari Kota Martapura, bagaimana yang lebih jauh," ucap Muhammad Rofiqi.
Ketua DPRD Banjar berjanji membangunkan rumah layak huni bagi Roni dan keluarganya. Seluruh biaya yang ditanggung Ketua DPRD Banjar secara pribadi dan tidak menunggu bantuan dari pemerintah daerah setempat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.