LITTLE ROCK, KOMPAS.TV - Seorang pria Pennsylvania didakwa pasal penyalahgunaan mayat, menerima barang curian dan tuduhan lainnya setelah polisi mengungkap percobaan pembelian sisa-sisa jasad manusia curian dari seorang wanita Arkansas untuk kemungkinan dijual kembali di Facebook.
Pria di Pennsylvania itu sendiri, walau penuh tato dan tindikan, terlihat memiliki kehidupan normal dengan pasangan, rumah, mobil dan anak perempuan seperti tergambar di akun facebooknya.
Seperti laporan Associated Press, Jumat (19/8/2022), juru bicara Universitas Arkansas untuk Ilmu Kedokteran di Little Rock membenarkan jenazah itu sebelumnya disumbangkan ke fasilitas UAMS dan dikirim ke kamar mayat untuk dikremasi.
Juru bicara UAMS Leslie Taylor mengatakan jenazah itu dikirim ke Arkansas Central Mortuary Services di Little Rock di mana mereka diduga dicuri oleh seorang karyawan kamar mayat dan kemudian dijual.
Saat ini, kata dia, ada penyelidikan federal terbuka untuk kasus tersebut.
"Kami sangat menghormati mereka yang menyumbangkan tubuh mereka, dan kami terkejut hal seperti itu bisa terjadi," kata Taylor.
Seorang wakil dari kamar mayat hari Kamis menutup telepon saat diminta memberikan komentar.
Baca Juga: Keanehan di Kebun Binatang China Viral, Kandang Serigala Tetapi Diisi Anjing
Juru bicara FBI Little Rock Conor Hagan mengatakan kantornya mengetahui insiden di Pennsylvania "tetapi tidak akan mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung."
Tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap perempuan di Arkansas yang bekerja di kamar mayat.
Polisi Kotapraja Pennsboro Timur di Pennsylvania mengumumkan penangkapan dan dakwaan terhadap Jeremy Lee Pauley, 40 tahun, dari Enola, Pennsylvania.
Pauley ditangkap pada 22 Juli dan menjalani sidang perdana pada hari Kamis (18/8/2022).
Panggilan ke pengacara yang mewakili Pauley tidak dijawab Kamis malam. Pauley saat ini dibebaskan dengan jaminan USD50.000, menurut catatan pengadilan.
Di halaman Facebook di bawah namanya, Pauley memosting gambar tas dan tumpukan tulang paha, dengan judul, "Mengambil lebih banyak tulang medis untuk disortir."
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.