JAKARTA, KOMPAS.TV – Membeli emas batangan sebagai investasi, umumnya untuk jaminan masa depan. Dengan kata lain, investasi merupakan tabungan untuk masa depan, baik yang sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang.
Jadi, saat melakukan investasi, termasuk investasi emas, perlu kesabaran dalam melihat hasilnya. Investasi emas sangat cocok sebagai investasi jangka panjang yang hasilnya baru terasa setidaknya 5-10 tahun mendatang.
Ingat, investasi berbeda dengan jual beli yang memang bertujuan untuk mencari keuntungan dalam waktu singkat.
Oleh sebab itu, dalam berinvestasi emas, fokusnya adalah tujuan dan masa depan yang ingin dicapai.
Inilah yang juga mendasari emas termasuk aset safe haven karena dinilai aman saat terjadi ketidakpastian ekonomi, politik, ataupun geopolitik yang meningkat.
Instrumen safe haven mempunyai kecenderungan untuk menguat atau meningkat dari segi valuasi (harga) akibat meningkatnya permintaan investor.
Pasalnya, investor akan mengalihkan investasinya ke jenis aset yang dinilai mempunyai risiko terendah dan memiliki fungsi lindung nilai (hedging) terhadap volatilitas pasar yang terjadi.
Contohnya bila sewaktu-waktu terjadi inflasi maupun krisis ekonomi, harga emas malah cenderung mengalami kenaikan.
Ini sangat berbeda jika hanya menyimpan uang dalam bentuk tunai. Saat kondisi perekonomian mengalami inflasi atau krisis ekonomi, nilai mata uang bisa ikut melemah.
Financial planner Prita Ghozie mengatakan, motivasi investasi emas adalah mencari kenaikan dalam jangka panjang termasuk sebagai hedging atau lindung nilai.
“Investasi emas secara umum tidak memberikan potensi hasil seperti halnya saham, tapi sebaiknya masuk ke dalam portofolio investasi," ujar Prita lewat pesan singkat kepada KOMPAS TV, beberapa waktu lalu.
"Investasi emas sebaiknya tidak ditujukan dengan jangka pendek.”
Baca Juga: Perbedaan Harga Emas Batangan di Pegadaian dan di Butik Emas Antam, Pilih Mana?
"Yang terbaik adalah punya tujuan dalam berinvestasi terutama investasi emas," kata Mike Rini Sutikno, perencana keuangan, dalam Kompas Bisnis KOMPAS TV, pada Mei lalu.
"Misalnya kita ingin mempersiapkan dana naik haji dengan emas, maka kita bisa membeli emas secara rutin bulanan atau pada waktu tertentu. Jadi, pertimbangkan masalah kenaikan harga emas sifatnya nomor dua."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.