JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembangunan dan revitalisasi rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Jakarta menelan dana sebesar Rp2,9 triliun.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sarjoko menjelaskan, pembangunan yang menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebesar Rp2,2 triliun.
"(Ada) 10 rusunawa dibangun pada tahun 2019-2022 dengan dana APBD sebesar Rp2,2 triliun," kata Sarjoko kepada wartawan, Kamis (18/8/2022).
Baca Juga: Anies Harap Program Hunian Rusunawa Dilanjutkan Gubernur DKI Jakarta Selanjutnya
Anggaran tersebut belum termasuk pembangunan rusunawa yang didanai dari Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
Untuk rusun yang dibangun dengan dana KLB menelan biaya sekitar Rp766 miliar. Sehingga jika ditotal maka pembangunan rusunawa hampir mencapai Rp3 triliun.
Dari dana KLB, ada dua rusun yang dibangun yakni rusun Rusunawa Pulo Gebang Jakarta Timur dan Rusunawa Daan Mogot Jakarta Barat.
Baca Juga: Anies Resmikan 12 Lokasi Rusunawa di DKI Jakarta, Berikut Daftarnya
Sarjoko menjelaskan, warga yang dapat tinggal di rusunawa ialah warga ber-KTP DKI Jakarta dengan pendapatan di bawah UMP.
Perbulannya, warga dikenakan biaya Rp765.000 untuk warga umum dan Rp505.000 untuk warga terprogram.
"Warga terporgam itu adalah warga yang terdampak penataan kota atau bencana, seperti Pasar Gembrong, mereka sementara aja di situ, karena mereka disiapkan hunian sendiri," kata Sarjoko.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.