JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di Asia Tenggara, PLTS Cirata, yang ditargetkan beroperasi mulai akhir 2022.
Pembakit listrik dengan konsep green energi ini berada di atas Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat. Adapun proyek ini disebut bisa memproduksi listrik berkapasitas 145 Mega Watt AC.
Berikut sejumlah fakta menarik mengenai PLTS Cirata:
Dibangun oleh pengembang dari Uni Emirat Arab (UEA)
Pembangunan PLTS Cirata dikerjakan oleh Masdar, salah satu perusahaan sektor energi terbarukan milik pemerintah UEA. Hal ini dijelaskan via laman resmi Masdar.
"Pada Januari 2020, Masdar mengumumkan telah menandatangani perjanjian jual beli listrik (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), perusahaan listrik milik Indonesia, untuk pembangkit fotovoltaik surya terapung (FPV) pertama di sana," terang Masdar.
Dalam keterangan itu, Masdar menjelaskan bahwa PLTS Cirata memiliki luas 250 hektar, di atas waduk Cirata yang memiliki luas total 6.200 hektar.
Dijelaskan pula bahwa kesepakatan ini merupakan proyek pertama Masdar dalam menggarap PLTS terapung.
Baca Juga: ADB: Big Data Bisa Hasilkan Lebih dari 100 Miliar Dolar di ASEAN, Termasuk Indonesia
Didanai tiga lembaga keuangan internasional
Pembangunan PLTS Cirata mendapat sokongan dana dari tiga lembaga keuangan internasional, yaitu Sumitomo Mitusi Banking Corp, Societe Generale, dan Standard Charter Bank.
Sesuai penjelasan Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini, dalam Deklarasi Financial Close di Jakarta pada Selasa (3/8), nilai investasi proyek ini mencapai 129 juta dolar AS, atau setara Rp1,9 triliun dengan kurs mata uang terbaru.
PLTS Terapung #Cirata berkapasitas 145MWac akan beri listrik ke 50rb rumah, mitigasi emisi CO2 214.000 ton, buka 800 lap kerja. Apresiasi bagi PT Pembangkit Jawa Bali #Masdar Solar Energi, Kerjasama @Masdar dan PT PJBI https://t.co/WcZlrTDjHS #Masdar #WeAreMasdar #MasdarProjects pic.twitter.com/iE3Q3g4P4I
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 18, 2021
Pangkas 214.000 Ton Emisi Karbon
Proyek PLTS Cirata merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Tertuang pada dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), tindak lanjut dari Paris Agreement 2015, Indonesia berkomitmen memangkas emisi karbon dengan upaya sendiri sebesar 29 persen pada 2030 dan 41 persen dengan bantuan internasional.
Oleh Zulkifli, apabila sudah beroperasi, PLTS Cirata diperkirakan bisa memangkas 214.000 ton emisi karbon per tahun.
Sementara dalam keterangan di laman resmi Masdar, PLTS Cirata diklaim menghemat 40 persen bahan bakar operasional, dibanding pembangkit listrik tenaga diesel.
Baca Juga: Bank Indonesia Luncurkan Uang Rupiah Baru, Berikut Cara Penukarannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.