JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan Brigadir Yoshua yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo banyak menyita perhatian masyarakat.
Banyak personel Polri diduga terlibat terseret pelanggaran etik dalam pengusutan kasus ini.
Sejumlah pihak berharap kasus ini menjadi momentum membangun kepercayaan Polri, termasuk yang ditekankan Presiden Jokowi.
"(Pengusutan kasus kematian Brigadir Yoshua) ini momentum untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat pada Polri. Jangan sampai momentum ini dilewatkan begitu saja, yaitu Reformasi Polri untuk memperbaiki sistem selama ini," ujar Presiden Joko Widodo kepada Harian Kompas di Istana Merdeka, 14 Agustus lalu.
Baca Juga: Inilah Keseruan Para Menteri Joget "Ojo Dibandingke": Menteri Prabowo dan Sri Mulyani Ikut Joget
Harapan penuntasan kasus pembunuhan Yoshua secara profesional dan transparan juga disuarakan Ketua DPR, Puan Maharani.
Komisi III DPR juga berencana memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjelaskan kasus tewasnya Brigadir Yoshua.
Kapolri Jenderal Listro Sigit berkomitmen untuk menuntaskan kasus Brigadir Yoshua.
Kapolri bahkan mengumumkan langsung penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus kematian Brigadir Yoshua.
Kapolri juga telah membubarkan Satgassus Merah Putih yang sebelumnya dipimpin Irjen Ferdy Sambo.
Hingga kini Polri telah memeriksa 63 personel Polri, 35 diantaranya yang diduga melakukan pelanggaran etik di kasus Yoshua ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.